1TULAH.COM – Belakangan ini, beredar informasi bahwa konsumsi makanan seperti seblak dan bakso dapat memicu anemia.
Anemia ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang lebih rendah dari normal, dan umumnya disebabkan oleh defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, infeksi, faktor bawaan, atau perdarahan.
Kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia yang paling umum, terutama pada anak-anak, menurut WHO. Lalu, apakah klaim tentang seblak dan bakso ini benar?
Dokter spesialis gizi, dr. Johanes Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan bahwa konsumsi seblak dan bakso secara berlebihan dapat meningkatkan risiko anemia.
Ini karena kedua makanan tersebut kurang menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk mencegah anemia, seperti zat besi.
– Bakso: Meskipun bakso mengandung daging sapi, yang merupakan sumber zat besi hewani, jumlah dagingnya sangat kecil. Sebagian besar bahan bakso terdiri dari tepung dan bahan tambahan lainnya, sehingga kandungan zat besinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
– Seblak: Seblak didominasi oleh karbohidrat dan lemak, serta minim kandungan protein dan daging merah. Bahkan, kandungan zat besi nabati dari sayuran hijau dalam seblak juga sangat rendah.
Selain kurangnya zat besi, dr. Johanes juga menyoroti potensi kontaminasi cacing tambang pada makanan seperti bakso dan seblak yang diolah secara tidak higienis.
Kontaminasi ini bisa berasal dari:
– Sayuran segar atau lalapan yang tidak dicuci dengan bersih.
– Alat makan atau peralatan memasak yang terkontaminasi.
– Kebersihan lingkungan pengolahan makanan yang buruk.
Infeksi cacing tambang dapat mengakibatkan anemia, karena cacing ini menghisap darah dan menyebabkan kehilangan zat besi secara signifikan dalam tubuh.
Untuk mencegah anemia, dr. Johanes memberikan beberapa saran berikut:
1. Konsumsi makanan yang bersih dan higienis: Pastikan makanan direbus atau dimasak dengan air mendidih untuk membunuh telur cacing tambang.
2. Rutin minum obat cacing: Konsumsi obat cacing 1–2 kali dalam setahun untuk mencegah infeksi cacing.
3. Perbanyak asupan daging merah: Daging merah kaya akan zat besi hewani (Fe2+), yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi nabati.
4. Kombinasikan sayuran hijau dengan vitamin C: Saat mengonsumsi sayuran hijau, tambahkan vitamin C dosis rendah (sekitar 100 mg) untuk membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik.
Vitamin C membantu mengubah zat besi nabati (Fe3+) menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh usus (Fe2+).
Penulis : Laili Rukhmina