Indikasi Pencucian Uang, Rafael Alun Dibantu Konsultan Pajak

- Jurnalis

Senin, 6 Maret 2023 - 17:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rafael Alun trisambodo, ayah Mario Dandy ketika diperiksa di KPK (Twitter/@seringsendirian)

Rafael Alun trisambodo, ayah Mario Dandy ketika diperiksa di KPK (Twitter/@seringsendirian)

1TULAH.COM Rafael Alun Trisambodo tampaknya benar-benar sadar bahwa harta kekayaannya diperoleh dari cara yang tidak benar alias haram.

Tak heran, sejak jauh-jauh hari mantan pejabat Ditjen Pajak ini, sudah mengatur serapi mungkin laporan harta kekayaannya. Sehingga kejahatan pencuciaan uang yang terindikasi dilakukannya, tidak mudah diketahui orang.

Dalam hal mengamankan hartanya dari indikasi pencucian uang ini, Rafael Alun juga disebutkan dibantu oleh konsultan pajak dan beberapa mantan pegawai pajak.

Saat ini diantara orang-orang yang ikut membantunya dalam pencucian uang yang diduga hasil kejahatan itu sudah kabur ke luar negeri.

Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) usai sang anak ditangkap kepolisian usai menghajar anak pengurus pusat GP Ansor, David.

PPATK mengendus beberapa kejanggalan soal harta eks Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II tersebut, salah satunya yakni adanya indikasi pencucian uang melalui perpanjangan tangan konsultan pajak.

Rafael diduga menggunakan rekening konsultan pajak tersebut untuk melakukan beberapa transaksi keuangan.

Baca Juga :  Prabowo Dianugerahi Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam Oleh Sultan Hassanal Bolkiah

Berikut sejumlah fakta terkait sosok konsultan pajak tersebut yang hingga kini masih menjadi misteri.

Siapa konsultan pajak Rafael? Kini diduga kabur ke luar negeri

Identitas sosok konsultan pajak Rafael Alun Trisambodo tersebut hingga kini masih menjadi teka-teki besar. Kini sosok konsultan pajak tersebut disebut dengan inisial nomine, yakni sebuah istilah yang dipakai oleh KPK untuk menyebut pihak lain yang memberikan rekeningnya untuk transaksi gelap.

“Konsultan pajak tersebut diduga berperan sebagai nomine atau orang yang digunakan eks pejabat Pajak tersebut dalam melakukan transaksi,” ujar M. Natsir Kongah, Humas PPATK ke wartawan pada Senin (6/3/2023).

PPATK juga menyebut bahwa konsultan pajak Rafael bukan perseorangan, namun terdiri atas beberapa pihak.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam keterangannya pada Jumat (3/3/2023) menyebut bahwa aset Rafael juga dikelola oleh sosok pencuci uang profesional.

Senada dengan Natsir, Ivan juga menduga konsultan pajak tersebut juga turut melakukan pencucian uang terhadap harta kekayaan Rafael.

“Memang modus prilaku korupsi yang selalu terjadi adalah mengaburkan kepemilikan harta kekayaan dengan menggunakan nomine, bahkan identitas palsu,” jelas Ivan Yustiavandana, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga :  Putusan MK Soal Pilkada Barito Utara: Ini Reaksi DPRD Kalteng

Ivan juga turut menyebut bahwa rekening Rafael juga turut diblokir sebagai imbas kecurigaan yang mencuat terhadap harta kekayaannya.

Lebih lanjut, Ivan kini mengungkap bahwa pihak konsultan pajak Rafael kini kabur ke luar negeri. Tak hanya itu, Ivan menyebut ada dugaan keterlibatan mantan pegawai pajak yang turut bekerja sebagai konsultan pajak.

Rafael dipanggil KPK

Harta kekayaan Rafael dinilai tak wajar lantaran menyentuh angka Rp 56 miliar. Angka tersebut dinilai tak wajar lantaran Rafael hanya seorang pejabat eselon III.

Alhasil, Rafael dipanggil untuk pemeriksaan oleh KPK pada Rabu (1/3/2023).

Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menilai Rafael percaya diri dan tak takut hartanya jadi masalah lantaran dirinya telah melaporkan seluruh harta kekayaan miliknya secara lengkap.

Pahala menduga bahwa harta kekayaan lain yang tak dilaporkan merupakan atas nama pihak lain. “Gede-lah (nilainya). Beberapa yang saya tahu itu terkait nama orang,” ujar Pahala Nainggolan di Gedung KPK, Jakarta. (Sumber:suara.com)

 

Berita Terkait

Tegas! DPRD Kalteng Desak Sanksi Berat untuk PBS Tak Kooperatif Soal Jalan Rusak
Aksesibilitas Masjid Pemerintah Nihil! P3M Temukan Banyak Masjid Tak Ramah Disabilitas
Kekuatan Jampidsus dalam Pemberantasan Korupsi: Melawan Buzzer hingga Bongkar Korupsi Jaringan Besar
DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda
Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR
Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu
Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi
Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:18 WIB

Tegas! DPRD Kalteng Desak Sanksi Berat untuk PBS Tak Kooperatif Soal Jalan Rusak

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:11 WIB

Aksesibilitas Masjid Pemerintah Nihil! P3M Temukan Banyak Masjid Tak Ramah Disabilitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:02 WIB

Kekuatan Jampidsus dalam Pemberantasan Korupsi: Melawan Buzzer hingga Bongkar Korupsi Jaringan Besar

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:50 WIB

DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:42 WIB

Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:30 WIB

Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:10 WIB

Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:58 WIB

Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas

Berita Terbaru