1TULAH.COM, Muara Teweh – Pangkalan elpiji di Barito Utara ada sebanyak 127.
Dari ratusan banyaknya pangkalan elpiji, ternyata banyak yang diduga fiktif.
“Kita sudah melakukan pengecekan lapangan bulan Desember 2022 kemaren. Ternyata banyak yang fiktif. Orang bersangkutan kita tanya justru tidak tahu tempatnya dijadikan pangkalan. kepala desa kita tanya juga tidak tahu,” kata Kadis Disperindag Barito Utara, Hajranoor melalui Kabid Perdagangan Juni Rantetampang, Rabu 8 Februari 2023.
Kebanyakan kata dia, yang diduga fiktif adalah di tiga kecamatan Teweh Selatan, Gunung Purei dan Teweh Timur.
Ia juga membeberkan, bahwa pihak agen dalam laporannya selalu mendistribusikan ke pangkalan-pangkalan itu. Setiap bulan mendistribusikan ke pangkalan setiap bulannya ribuam bahkan puluhan ribu tabung.
“Untuk di Kecamatan Teweh Tengah masih dalam rangka pengecekan oleh tim. Tapi banyak terdapat pangkalan tak resmi. Harusnya, jika ditunjuk pangkalan di gudang atau tempatnya ada plang tulisan dengan baground warna biru atau hijau,” ungkapnya.
Dari data yang di peroleh media ini, di Barito Utara ada sebanyak 4 agen. Mereka masing- masing membawahi belasan bahkan puluhan pangkalan.
PT Borneo Berdikari Mulia(membawahi 59 pangkalan). PT Cahaya Barito Migas (membawahi 26 pangkalan).
PT Rayya Aira Bersaudara (membawahi 19 pangkalan) dan PT Daya Cipta Muliatama (membawahi 23 pangkalan).
Sementara itu, hingga hari ini pantauan media ini, gas melon atau elpiji 3 kg bersubsidi masih sulit di cari di pasaran.
sejumlah kios eceran dan pangkalan tidak memiliki stock.
Warga menyebut sejumlah kios hanya memasang harga, namun barangnya tidak ada.
“Di Kelurahan Jambu ada barangnya tapi harga Rp65.000. Terus di jalan Mangkusari tadi harganya Rp45.000. Masih langka dan mahal,” kata Mahyuni, warga Muara Teweh.
Terkait dugaan banyaknya pangkalan-pangkalan Sales Branch Manager (SBM) Rayon III Pertamina Kalteng, Muhammad Ridho Hasbullah, mengatakan, jika terbukti ada pihaknya akan menindak dan tidak mentolelir hal itu.
Dia mengakui, ada keterbatasan pihaknya melakukan pengawasan.
Ia juga menyebut, pangkalan-pangkalan itu perizinannya diusulkam oleh agen ke pertamina.
“Kan ada banyak pangkalan di Barito Utara. kita sudah komunikasi baik dengan Disperindag setempat. Bahkan sudah ada mendapat laporan, nanti akan kita tindak,” kata Muhammad Ridho Hasbullah, di konfirmasi 1tulah.com melalui sambungan telepon, Rabu siang.(*)