1TULAH.COM – Korban tewas dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dikabarkan terus bertambah.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ni korban meninggal dunia capai 153 orang.
“Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Komnas HAM, kata dia, juga berencana menerjunkan tim investigasi untuk mengusut penyebab kerusuhan yang terjadi seusai laga Arema versus Persebaya pada Sabtu, (1/10/2022), malam tersebut.
Apalagi, sampai menimbulkan ratusan korban jiwa. Saat ini, Komnas HAM sedang membahas serius terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini.
“Belum koordinasi dengan pihak Kepolisian. Kami masih koordinasi di internal Komnas HAM,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian menyebut ada 127 jadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menegaskan, dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.
“Dalam kejadian itu, dilaporkan telah meninggal 127 orang, dua di antaranya merupakan anggota Polri,” kata Nico.
Dijelaskan Nico, korban 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Menurutnya, hingga saat ini juga sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang di rusak, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
“Dari 40 ribu penonton itu tidak semua anarkis. Hanya sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” tambahnya.
Laga pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut sejatinya berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah Aremania merasa kecewa atas kekalahan timnya. Beberapa di antara mereka turun ke lapangan mencari pemain dan ofisial.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, petugas akhirnya melakukan tembakan gas air mata.
Media ini akan terus mengupdate perkembangan terbaru jumlah korban meninggal dan lainnya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. ***