1tulah.com,MUAR TEWEH– Dekat dengan Ibukota Kabupaten belum tentu segala fasilitas kemudahan di dapat, termasuk jaringan internet. Buktinya, hal ini dirasakan anak-anak pelajar di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah.
Demi bisa mengikuti mata pelajaran daring, mereka(anak pelajar.rec) rela berjalan dan mendaki gunung sejauh 2 Km. Hanya sekedar mendapatkan sinyal dan jaringan internet yang baik. Belum cukup sampai disitu, mereka pun mesti rela berpanas-panasan, karena mengerjakan tugas sekolah itu, hanya menempati sebuah gubuk beratapkan kulit kayu.
Sumi Eka Sinta, salah anak pelajar di Desa Pendreh, menuturkan, di kampungnya tak ada sinyal internet. Makanya tugas belajar dari sekolah, dirinya bersama teman-teman lain harus berjalan kaki 2 km ke perbukitan.
“Hanya disini sinyal bagus karena di atas perbukitan, dekat dengan lokasi portal perusahaan tambang batubara,” kata Sumi.
Ditanya kenapa berdekatan duduk, seharusnya tak boleh karena masa pandemi Covid-19, Sumi menjawab, tempat kami berteduh panas. Dn tempat lain enggk ada. “Panas mang terpaksa duduknya berdekatan, biar tugas sekolah cepat selesai dan kembali lagi ke kampung,” katanya.
Desa Pendreh, merupakan desa cukup tua di Kabupaten Barito Utara. Jarak tempuh dari ibukota Kabupaten hanya membuthkan wktu setengah jam. Kondisi menuju desa ini cukup sulit, karena meski beraspal, jalannya rusak. Banyak titik dan lobang mengangga yang bisa membahayakan keselamatan di jalan.
Desa ini di kelilingi sejumlah perusahaan tambang batubara. Sayangnya sarana komunikasi dan jaringan internet jauh tertinggal dengan desa tetangganya. Bisa dapat sinyal, tetapi harus rela mendaki dan berjalan hingga kiloan meter, hanya untuk mendaptkan sinyal internet yang baik.
“Warga berharap ada perhatian pemerintah daerah untuk mengadakan jaringan telekomunikasi yang bagus di desa kami. Apalagi jaraknya tak jauh dari ibukota kabupaten,” kata Tony, warga Desa Pendreh menuturkan.(eni)