1tulah.com,MUARA TEWEH– Seorang dokter di RSUD Muara Teweh terpaksa harus menjalani karantina alias isolasi mandiri), di rumah. Dokter kandungan(spOG) ini pernah kontak erat dengan ibu hamil, yang janinnya kemarin malam di kubur mengikuti standar protokol Covid-19. Apalagi warga asal Desa paring Lahung Kecamatan Montallat ini saat di rapidtest hasilnya reaktif.
Juri bicara(jubir) percepatan dan penanganan Covid-19 Barut, Siswandoyo membenarkan jika salah dokter spesialis di isolasi, karena kontak erat dengan pasien RDT reaktif. “Iya, kita sudah konfirmasi melalui Kabid pelayanan Yanmed, bahwa dr spOG menjalani isolasi mandiri selama 14 hari kedepan. Ia kontak erat dengan ibu hamil reaktif,” kata Siswandoyo, dikonfirmasi, Rabu(23/6).

Sementara itu, selain salah dokter isolasi mandiri, sebanyak 44 warga Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur, juga menjalani rapidtest, hari ini. Mereka berdasarkan hasil tracking tim gugus tugas, pernah kontak erat dengna salah Kepala sekolah(kepsek) reaktif.
“Tadi sudah mulai sejak jam delapan pagi, semua yang pernah kontak erat di ambil rapidtest. Pelaksanaannya di Puskesmas Benangin,” sambung Siswandoyo.
Siswandoyo yang juga menjabat Plt Kadis Kesehatn Barut ini menambahkan, jajarannya di dinkes bekerjasama dengan Polres barut melaksanakan bakti sosial(baksos) donor darah. Pelaksanaan ini dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke 47.
“Donor darah kita barengi dengan melakukan rapidtest terhadap anggota kepolisian di Mapolres Barut,” tutup Siswandoyo.(eni)