Hanya 5,48% Anak Disabilitas Bersekolah: Potret Suram Akses Pendidikan di Indonesia

- Jurnalis

Sabtu, 15 Maret 2025 - 08:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

potret pendidikan anak penyandang disabilitas Indonesia (Suara.com)

potret pendidikan anak penyandang disabilitas Indonesia (Suara.com)

1TULAH.COM-Sore yang cerah di sebuah lapangan kecil di Semail, Sewon, Bantul, berubah menjadi sunyi saat Aminudin, seorang pemuda dengan disabilitas mental, mendekat. Anak-anak yang tadinya riang bermain bola mendadak berhenti dan berlarian menjauh, diteriaki oleh seorang ibu, “Awas, jangan dekat-dekat! Ada orang gila!”

Aminudin, dengan tatapan kosong dan pakaian lusuh, hanya bisa terdiam. Ia ingin bermain, tetapi dunia seolah menolaknya. Kisahnya adalah potret buram diskriminasi dan stigma yang dialami penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya dalam mengakses pendidikan.

Ditolak Sekolah, Ditinggalkan Negara

Lahir dengan disabilitas mental dan tumbuh dalam keluarga miskin, Aminudin sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) pada tahun 2008. Namun, kurang dari setahun, ia dikeluarkan dengan alasan “percuma sekolah, sudah tidak ada harapan.”

Baca Juga :  Paus Fransiskus Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup Sang Pemimpin Katolik yang Sederhana dan Dicintai

Tanpa pendidikan, tanpa perawatan medis yang layak, Aminudin semakin terpinggirkan. Kehilangan sang ayah menambah beban hidupnya, dan ia menjadi sasaran ketakutan warga. Cap “orang gila” melekat padanya, hingga ia sempat dibawa paksa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Sleman.

Data yang Memprihatinkan

Kisah Aminudin hanyalah satu dari sekian banyak kasus diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di Indonesia. Menurut data UNICEF 2021, diperkirakan ada 425.000 hingga 2 juta anak penyandang disabilitas di Indonesia. Namun, data yang akurat masih menjadi tantangan.

Di sektor pendidikan, data menunjukkan kesenjangan yang mencolok. Tiga dari 10 anak penyandang disabilitas tidak pernah sekolah, dan hanya 5,48% yang masih bersekolah. Anak-anak di pedesaan dan dari keluarga miskin memiliki peluang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan.

Minimnya Akses dan Stigma

Baca Juga :  Panas Dapur Artis: Konflik Bisnis Kuliner Kembali Mencuat, dari Bebek Carok hingga Sengketa Merek

Minimnya jumlah sekolah inklusif dan SLB, serta keterbatasan sumber daya guru, menjadi hambatan utama. Stigma negatif dari masyarakat juga menjadi faktor penghambat, menyebabkan perundungan dan kekerasan di sekolah.

“Situasi ini menjadikan anak sering kali mengalami penolakan atau tidak mendapatkan layanan pendidikan yang optimal,” ujar Irmaningsih Pudyastuti dari SAPDA.

Rekomendasi untuk Perubahan

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu:

  • Menyediakan informasi yang komprehensif tentang sekolah khusus dan inklusif.
  • Memastikan sekolah memberikan pemahaman inklusifitas kepada seluruh warga sekolah.
  • Mengembangkan program pemantauan dan skrining perkembangan berbasis sekolah.
  • Meminimalisir situasi kerentanan anak penyandang disabilitas dalam pendidikan.

Pendidikan yang setara adalah hak setiap anak, termasuk penyandang disabilitas. Sudah saatnya kita mengubah paradigma dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Puan Maharani Desak Berikan Perlindungan Maksimal Usai Ditemukan 16 Kosmetik Berbahaya Tak Berlabel Halal
Presiden Prabowo Tak Hadiri Acara Pemakaman Paus Fransiskus, Kirim Perwakilan
Senyum Manies Love Story: Kisah Cinta Anies Baswedan dan Fery Farhati yang Menginspirasi Siap Tayang!
Atasi Keriput dan Kulit Kendur dengan Serum Anti Aging Terbaik
Usai Pecah Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Tergelincir Kembali ke Rp1,9 Juta/Gram
Kepala BKN Ungkap Ada 1.967 CPNS 2024 Pilih Mundur, Ternyata Ini Penyebabnya!
Gara-gara Kebijakan RUU TNI LG Batal Investasi Rp130 T, Adik Kandung Prabowo Bungkam
Hati-hati! Menurut BPJPH Daftar Produk Pangan Olahan Ini Terbukti Mengandung Babi
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 13:20 WIB

Puan Maharani Desak Berikan Perlindungan Maksimal Usai Ditemukan 16 Kosmetik Berbahaya Tak Berlabel Halal

Rabu, 23 April 2025 - 13:18 WIB

Presiden Prabowo Tak Hadiri Acara Pemakaman Paus Fransiskus, Kirim Perwakilan

Rabu, 23 April 2025 - 12:54 WIB

Senyum Manies Love Story: Kisah Cinta Anies Baswedan dan Fery Farhati yang Menginspirasi Siap Tayang!

Rabu, 23 April 2025 - 12:40 WIB

Atasi Keriput dan Kulit Kendur dengan Serum Anti Aging Terbaik

Rabu, 23 April 2025 - 10:55 WIB

Usai Pecah Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Tergelincir Kembali ke Rp1,9 Juta/Gram

Rabu, 23 April 2025 - 10:41 WIB

Gara-gara Kebijakan RUU TNI LG Batal Investasi Rp130 T, Adik Kandung Prabowo Bungkam

Rabu, 23 April 2025 - 10:35 WIB

Hati-hati! Menurut BPJPH Daftar Produk Pangan Olahan Ini Terbukti Mengandung Babi

Selasa, 22 April 2025 - 15:52 WIB

Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump

Berita Terbaru