1TULAH.COM, Muara Teweh– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara meminta dilakukan tindakan tegas, bagi siapa saja yang menyalahi penggunaan elpiji 3 kg. Mereka meminta aparat pengegak hukum (APH) bisa menindaklanjuti.
“Masalah elpiji 3 kilogram mahal dan langka hal lam yang belum tuntas. Permasalahan itu m uncul lagi dan jadi keresahan warga masyarakat. Kita semua berharap apa yang di bahas hari ini ada titik terang dan membahagiakan masyarakat,” kata Tajeri, Ketua Komisi 3 ketika memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kamis 30 Januari 2025.
Anggota DPRD lain, Al Hadi menyebut, RDP tidak akan bisa ada kesimpulan bagus. Sebab, Tim penindakan di Satgas yang di bentuk Pj Bupati, tidak di undang atau dihadirkan. Hal disampaikan Al Hadi, sama seperti disampaikan Drs Asran dan Bina Husada.
“Jika rapat berikutnya undang tim penindakan, termasuk Agen yang tidak hadir mohon ditegur,” kata Al Hadi.
Sementara itu,H Fahrudin dan H Taufik, perwakilan dari Agen mengatakan, mahalnya elpiji bukan dari pihaknya. Menurut mereka dampak dari permintaan meningkat. Mereka menyarankan agar kuota Elpiji untuk Barito Utara ditambah.
Sementara itu, H Nurul Anwar mengatakan, hari ini harga Elpiji di sejumlah kios mencapai harga Rp60 ribu per tabung. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini meminta rapat bisa membuahkan hasil keputusan baik untuk masyarakat.
“Tadi malam saya mendapat WA dari kepala Desa. Ia meminta bantu kondisi mereka di desa sangat parah terkait penggunana Elpiji. Warga sudah banyak memasak menggunakan kayu, karena elpiji sudah tidak ada di desa,” kata Nurul Anwar.(*)