1TULAH.COM – Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu berikan tanggapannya soal pernyataan Mantan penyidik KPK Ronald Paul Sinyal terhadap dugaan perintangan penyelidikan yang melibatkan Mantan Ketua KPK Firli Bahuri terkait penggeledahan kantor DPP PDIP. Ia menyebutkan bahwa, adanya keterlibatan dari pimpinan lama KPK tersebut akan didalami lebih lanjut. Hal ini juga akan menentukan apakah Firli Bahuri akan dipanggil atau tidak.
“Jadi beberapa penyidik juga kita minta keterangan di perkara ini, penyidik-penyidik yang saat ini ada di luar, sudah tidak berdinas lagi di KPK kita minta keterangan seperti apa penanganan perkara pada saat itu,” ungkap Asep di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).
Asep memaparkan pihak penyidik KPK dapat terus menggali keterangan dari berbagai pihak demi konfirmasi lebih lanjut.
“Dari keterangan-keterangan itu tentunya apabila ada hal-hal yang kita anggap perlu untuk dikonfirmasi terhadap siapa pun, misal pun yang disebut, nanti kita akan konfirmasi. Nanti ditunggu saja,” pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan, Ronald Paul Sinyal mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), umumkan bahwa terdapat adanya usaha penghalangan oleh Mantan Ketua KPK Firli Bahuri terkait penggeledahan kantor DPP PDIP. Ia menyebutkan hal ini usai diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan suap penetapan Anggota DPR RI periode 2019-2024 dan perintangan penyidikan Harun Masiku yang menjerat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristayanto sebagai tersangka.
“Tadi di BAP (berita acara pemeriksaan) saya sampaikan memang lebih dari situ sih. Ya salah satunya yang bisa saya sebut ya jelas dari Firli Bahuri itu sendiri,” tutur Ronald kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).
Ronald berbicara bahwa, upaya penggeledahan yang disebutkan sempat ditunda oleh Firli Bahuri dengan alasan situasi yang belum kondusif untuk menggeledah kantor DPP PDIP.
“Setiap kali saya melakukan pengledahan atau juga melakukan pemeriksaan atau juga kan sempat viral ya dulu ya pengen melakukan pengledahan di kantor DPP ya. Cuman itu selalu disebut (Firli) jangan dulu, sedang panas dan semacamnya. Itu dari saya sampaikan juga bahwa kita reda dulu temponya biar sedikit adem dulu lah ya,” jelasnya.
Sehingga, Ronald beri penegasan bahwa seharusnya KPK juga memanggil Firli Bahuri perih dimintai keterangan mengenai kasus ini.
“Tadi sudah saya sampaikan harusnya yang dipanggil ke sini bukan saya sendiri. Tapi Firli Bahuri itu sendiri juga harusnya sudah hadir ke sini,” tandasnya
Penulis : Wanda Hanifah Pramono
Sumber Berita : Suara.com