1TULAH.COM, Muara Teweh- Sempat di tolak gugatannya di Bawaslu Barito Utara, perseteruan antara mantan Bupati Barito Utara, Nadalsyah atau Koyem dan mantan Wakil Bupati Sugianto Panala Putra belum berakhir.
Nadalsyah atau Koyem kembali menyerang Sugianto di tengah-tengah publik. Saat berorasi di kampanye akbar anaknya, Sabtu 23 November 2024, Koyem menuding Sugianto Panala Putra sakit hati ke dirinya, karena tidak bisa memenangkan istrinya untuk menjadi anggota DPRD.
Ceritanya begini, kata Nadalsyah dalam orasinya yang ramai di rekam warga dan terekam di chanel youtube. Istri Pak Sugianto pada tanggal 14 Februari ikut caleg DPRD Kabupaten. Ternyata kalah. Dan meminta kepada dirinya agar istrinya dimenangkan.
“Saya bilang saya tidak bisa bermain curang. Itulah sebabnya Pak Sugianto marah sama saya, karena tidak mengikuti kehendaknya bermain curang. Saya ini tidak ahlinya mencurangi orang. Kalau sudah kalah ya kalah. Kasihan kalau orang yang menang di suruh kalah. Itulah sebabnya dia marah. Lalu dia bilang, kalau begitu saya tidak mau jadi wakil Agy,” kata Nadalsyah saat orasi.
Menanggapi orasi itu, Sugianto Panala Putra saat jumpa pers mengatakan, apa yang disampaikan Koyem saat orasi adalah kebohongan.
“Sembilan puluh sembilan persen apa yang disampaikan adalah kebohongan. Apakah seperti itu sebagai calon Gubernur tapi membuat kebohongan,” kata Sugianto, saat jumpa pers, Sabtu 23 November 2024, malam.
Sugianto menceritakan awal istrinya mencalonkan sebagai caleg dari Demokrat di Pileg Februari 2024 lalu.
Awalnya istrinya di minta oleh Ketua Demokrat Hj Mery, namun di tolak. Karena tidak tembus, lalu meminta Nadalsyah membujuk dirinya.
“Saya yang akhirnya membujuk istri untuk ikut pileg, dan akhirnya disetujui istri,” kata Sugianto.
Saat perhitungan suara, hari pertama, suara milik istri masih berada di posisi urut 2. Namun saat hendak melihat jumlah perhitungan suara di center Demokrat, tim dari istri di larang melihat. Di hari selanjutnya hasilnya istri kalah.
“Dan di hari kedua saya lapor ke Pak Nadalsyah di temani dua orang Edy Ranan dan Aguam. Saya laporkan hasil suara istri dan melaporkan saya sudah tidak siap berpolitik dan sudah menjadi keputusan keluarga,” beber Sugianto.
Tudingan dirinya minta agar suara caleg lain dikalahkan dan istrinya dimenangkan kata sugianto, sangat tidak benar.
“Saya menemui dan melapor ke Pak Nadalsyah hanya ingin berpamitan, dan tidak ada bicara lain. Saya berani bersumpah,” tetang Sugianto.
Tekait yang disampaikan anda memutuskan tidak ingin menjadi pendamping Agy menjadi wakil? Sugianto menerangkan, yang ingin keluar dari zona nyaman hanya lah orang bodoh.
“Saya sudah meraskan lima tahun mendampingi dan bersama mereka. Pengabdian saya juga sudah cukup loyal. Dari keputusan keluarga, saya sudah tidak siap berpolitik. Saya terus di bujuk tapi tetap dengan pendirian kami tidak lagi berpolitik,” kata Sugianto.
Sementara itu kerabat dekat Sugianto, Suria Baya mengajak semua pihak berpikir logika. Mungkinkah, seorang wakil bupati seperti Sugianto Panala Putra megajak atasannya untuk berbuat atau memerintahkan atasannya berbuat curang.
“Coba berpikir dengan logika mungkinkan kah seorang bawahan mengajak dan memerintah atasannya berbuat curang. Saya sangat kernal siapa Sugianto Panala Putra orang yang sangat loyal terhadap kawan dan juga atasan,” tanya Suria Baya, Tokoh Warga Tewoyan.(*)
Penulis : Deni Hariadi