1TULAH.COM-Timnas Indonesia kembali harus menelan pil pahit dalam perjuangannya di kancah internasional. Kemenangan yang sudah di depan mata harus sirna akibat keputusan kontroversial wasit dalam laga kontra Bahrain pada Kamis (10/10/2024) malam.
Skuad Garuda yang tampil dominan dan unggul 2-1 harus puas berbagi poin setelah tuan rumah mencetak gol penyama kedudukan di masa injury time.
Kemenangan di depan mata Timnas Indonesia atas Bahrain harus sirna. Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Bahrain lewat gol Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Memasuki menit akhir pertandingan, wasit Ahmed Al Kaf dianggap biang kerok. Pasalnya wasit asal Oman itu tak meniup peluit panjang meski 6 menit tambahan waktu telah berakhir.
Akibatnya Bahrain mampu menyamakan kedudukan lewat Mohamed Marhoon di menit ke-90+9. Kepemimpinan wasit Al Kaf pun membuat geram publik Indonesia.
Terkait kondisi ini pihak PSSI akan mengirimkan surat protes kepada FIFA. Hal ini disampaikan oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. “Ya kita kirim surat protes,” kata Arya.
“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol,” tambahnya.
PSSI Ajukan Protes Resmi
Merasa dirugikan dengan keputusan wasit, PSSI memutuskan untuk mengajukan protes resmi kepada FIFA. Ketua Umum PSSI, [nama ketua umum], menyatakan kekecewaannya yang mendalam atas kejadian ini.
“Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit pada pertandingan tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil sangat merugikan timnas Indonesia. Kami akan mengajukan protes resmi kepada FIFA agar kasus ini dapat diselidiki lebih lanjut,” tegas anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Kegagalan meraih kemenangan atas Bahrain tentu menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia. Selain kehilangan poin penting, hasil ini juga berdampak pada kepercayaan diri para pemain.
Namun, Timnas Indonesia harus segera bangkit dan fokus pada pertandingan berikutnya. Arya Sinulingga meminta kepada seluruh pemain untuk tetap menjaga semangat juang dan tidak larut dalam kekecewaan. (Sumber:Suara.com)