1tulah.com, MUARA TEWEH-Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Barito Utara didemo warga pada Sabtu (15/3/2025).
Aksi damai ini merupakan buntut dari tertangkap tangannya praktik dugaan money politik menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang terjadi pada Jumat (14/3/2025) kemarin.
Dalam aksi tersebut, warga menuntut agar Bawaslu menegakkan hukum secara adil dan tidak tebang pilih. Tomy Silvanus, salah satu orator dalam aksi tersebut, menyampaikan bahwa warga menginginkan proses hukum yang transparan dan akuntabel.
“Kami datang ke sini untuk menuntut keadilan. Kami ingin Bawaslu menegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa pandang bulu,” tegas Tomy Silvanus.
Warga juga mempertanyakan lambatnya proses penanganan kasus dugaan money politik tersebut. Mereka mendesak Bawaslu untuk segera mengumumkan nama-nama tersangka dan membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Kami tidak ingin kasus ini menguap begitu saja. Kami ingin Bawaslu menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik money politik yang merusak demokrasi,” ujar salah satu peserta aksi.
Aksi demo ini berlangsung damai dan tertib. Perwakilan Bawaslu Barito Utara menerima aspirasi warga dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami menghargai aspirasi warga dan akan bekerja semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan,” ujar salah satu perwakilan Bawaslu.
Kasus dugaan money politik ini memang menjadi sorotan publik di Barito Utara. Warga berharap Bawaslu dapat bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus ini, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengawas pemilu dapat terjaga. (Adi)