1tulah.com, PALANGKA RAYA-Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Kalteng ini, salah satunya disebabkan berkurangnya resapan air yang tersedia. Kondisi ini, justru terjadi di kawasan yang berdekatan dengan bantaran atau tepian sungai.
Upaya agar dilakukannya reboisasi kawasan bantaran sungai, hendaknya juga mendaoat dukungan dari perusahaan swasta. Hal ini sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan terhadap dampak ekologis dari keberadaan perusahaan.
Anggota DPRD Kalteng, Henry Yoseph mendukung adanya arahan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, terkait pelaksanaan reboisasi lahan perkebunan, terutama yang berada di daerah pinggiran/bantaran sungai di wilayah provinsi ini.
“Saya mendukung apa yang telah dikatakan oleh Gubernur Kalteng beberapa waktu lalu, bahwa lahan yang sudah ada kebun sawitnya, bahkan masuk pinggir sungai sampai hanya sisa 50 sampai 100 meter, agar direboisasi kembali,” kata Henry Yoseph kepada 1tulah.com, Kamis (1/12/2022).
Arahan tersebut patut untuk ditindak lanjuti, dalam rangka penanggulangan atau pencegahan bencana banjir yang beberapa tahun terakhir ini terus melanda Kalteng.
Maka dari itu, baik pihak perusahaan ataupun masyarakat dapat proaktif, dalam melakukan reboisasi atau penghijauan kembali.
“Gundulnya hutan sangat berpengaruh terhadap daerah resapan air, sehingga menyebabkan masalah banjir yang terus-menerus, makanya lahan kritis di daerah aliran sungai harus ditanami mulai dari hulu. Peran swasta atau masyarakat pemilik lahan juga diperlukan, tidak hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja,” tuturnya.
Ia pun mendesak pemerintah pusat untuk ikut perperan, terutama dalam memerhatikan kondisi di wilayah Kalteng.
Pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan intervensi kepada pengusaha yang berinvestasi di Kalteng, untuk melakukan reboisasi di lahan-lahan yang gundul.
“Kepada pemerintah pusat kami minta agar memperhatikan hal tersebut, karena banjir ini sering terjadi akibat dari kesalahan manusia sendiri. Kasihan masyarakat lokal kita yang tidak tau apa-apa harus mengalami musibah tersebut, salah satu kabupaten yang menjadi dapil saya Barito Selatan yang pada tahun ini bencana banjirnya cukup parah,” jelas Henry Yoseph. (Ingkit)