Pertambangan Ilegal Masih Marak di Kalteng, Ini Penyebabnya

- Jurnalis

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 06:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kalteng, Henry M Yoseph menyampaikan usulan warga desa Tumbang Masao, di Kabupaten Murung Raya. Foto: Dok/1tulah.com

Anggota DPRD Kalteng, Henry M Yoseph menyampaikan usulan warga desa Tumbang Masao, di Kabupaten Murung Raya. Foto: Dok/1tulah.com

1tulah.com, PALANGKA RAYA-Sektor pertambangan merupakan salah satu alternatif masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian saat ini, terutama di tengah terpuruknya harga rotan dan karet.

Sayangnya, sejauh ini aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat, kerap dianggap ilegal. Padahal, mereka sudah berupaya agar bisa mendapatkan legalitas dalam pertambangan melalui wilayah pertambangan rakyat (WPR).

Anggota DPRD Kalteng, Henry M Yoseph meminta kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, khsusunya di Provinsi Kalteng agar dapat menetapkan wilayah pertambangan rakyat (WPR) untuk masyarakat.

Henry mengungkapkan, akibat tidak adanya lokasi WPR saat ini, kebanyakan masyarakat harus mendulang atau mencari emas dipinggiran sungai maupun danau, belum lagi usaha ini dianggap illegal karena tidak memiliki perizinan.

“Sampai sekarang ini harga karet dan rotan belum juga stabil, jadi membuat masyarakat banyak alih profesi jadi penambang emas. Karena belum ditetapkannya lokasi WPR, membuat masyarakat menambang secara illegal, ini yang kita harapkan dapat diperhatikan oleh pemerintah,” kata Henry M Yoseph  kepada 1tulah.com, Sabtu (29/20/2022).

Baca Juga :  Gol Spektakuler Lamine Yamal Bawa Barcelona Juara La Liga 2025!

Henry menyebut, masyarakat sebenarnya sangat ingin menambang emas dengan tenang dan lancar tanpa adanya kekhawatiran berbenturan dengan hukum. Maka dari itu, pemerintah harus dapat segera menetapkan lokasi WPR agar masyarakat juga bisa mengurus perizinan.

“Kalau misalkannya nanti sudah ditetapkan lokasi WPR itu, untuk masalah perizinan juga kita harap tidak rumit dan prosesnya bisa cepat tanpa embel-embel apapun. Tujuannya dalam rangka memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Henry mengatakan, pada ketika saat melaksanakan reses masyarakat khsusunya di DAS Barito mengusulkan adanya perhatian pemerintah daerah guna mengejar ketertinggalan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dengan daerah lain.

Baca Juga :  Indonesia Berpotensi Jadi Raksasa Bitcoin Dunia, Bagaimana Caranya?

“Untuk mengejar ketinggalan masyarakat di wilayah DAS Barito. Kami mengharapkan perhatian pemerintah daerah, yakni meminta agar WPR ditetapkan lebih banyak lagi,” tuturnya.

Dijelaskan Henry bahwa, usaha pertambangan rakyat merupakan salah satu usaha alternatif masyarakat di DAS Barito untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Oleh sebab itu, ia mendorong pemerintah daerah agar dapat memperhatikan dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada pihaknya pada saat beberapa kali kegiatan reses.

“Hasil  reses atau aspirasi masyarakat ini harus dapat diakomodir pemerintah daerah supaya tidak sia-sia, tapi sebaliknya bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di DAS Barito khususnya dan Kalteng pada umumnya,” tukasnya. (Ingkit)

 

Berita Terkait

Kapan Puasa Arafah 2025? Keutamaan dan Jadwal Lengkap Menjelang Idul Adha 1446H
Tragis! Wanita Surabaya Jadi Korban Penganiayaan dan Perampokan Pelanggan Facebook di Mojokerto
Dokter Cabul di Garut Alami Gangguan Mental
TNI AL: Total Barang Bukti Narkoba di Kepri Tembus 2 Ton
Dewi Soekarno di Cannes 2025 Curi Perhatian: Tetap Cantik di Usia 85 Tahun
PPATK Buka Suara Soal Pemblokiran Rekening Massal: Demi Keamanan Masyarakat dan Cegah Pencucian Uang
Stivany Agusia: Bukti Cantik Tak Hanya Fisik, Pengacara Muda Berprestasi dengan Ribuan Follower
Perpisahan di Kelab Malam, Sekolah SMAN di Kalsel Tuai Kontroversi: Respons Kepala Sekolah Justru Membagongkan
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 07:52 WIB

Kapan Puasa Arafah 2025? Keutamaan dan Jadwal Lengkap Menjelang Idul Adha 1446H

Selasa, 20 Mei 2025 - 06:56 WIB

Tragis! Wanita Surabaya Jadi Korban Penganiayaan dan Perampokan Pelanggan Facebook di Mojokerto

Senin, 19 Mei 2025 - 20:40 WIB

Dokter Cabul di Garut Alami Gangguan Mental

Senin, 19 Mei 2025 - 17:54 WIB

TNI AL: Total Barang Bukti Narkoba di Kepri Tembus 2 Ton

Senin, 19 Mei 2025 - 16:34 WIB

Dewi Soekarno di Cannes 2025 Curi Perhatian: Tetap Cantik di Usia 85 Tahun

Senin, 19 Mei 2025 - 10:35 WIB

PPATK Buka Suara Soal Pemblokiran Rekening Massal: Demi Keamanan Masyarakat dan Cegah Pencucian Uang

Senin, 19 Mei 2025 - 06:23 WIB

Stivany Agusia: Bukti Cantik Tak Hanya Fisik, Pengacara Muda Berprestasi dengan Ribuan Follower

Senin, 19 Mei 2025 - 06:13 WIB

Perpisahan di Kelab Malam, Sekolah SMAN di Kalsel Tuai Kontroversi: Respons Kepala Sekolah Justru Membagongkan

Berita Terbaru

Dokter Spesialis Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Saat USG, Rekaman CCTV Beredar  (sumber: suara.com)

Berita

Dokter Cabul di Garut Alami Gangguan Mental

Senin, 19 Mei 2025 - 20:40 WIB

Ditangkap Polisi Gegara Jual-Beli Sabu
Ilustrasi pesta sabu. [Istimewa

Berita

TNI AL: Total Barang Bukti Narkoba di Kepri Tembus 2 Ton

Senin, 19 Mei 2025 - 17:54 WIB