1tulah.com, MUARA TEWEH– Meskipun terjangan banjir sudah menyurut di sebagian desa dilamam Sungai Lahei, namun di Desa Rahaden, ketinggian air terus bertambah. Pemerintah daerah (pemdes) setempat melaporkan, 50 an lebih rumah warga terendam. Banjir ini dikarenakan debit air Sungai Lahei meninggi, lantaran hujan lebat dua hari kemarin.
Kepala Desa Rahaden, Hardiano dikonfirmasi 1tulah.com, Jumat(21/5/2021) membenarkan puluhan rumah warga desa terendam. Malah katanya, debit air masih terus meninggi. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
“Kalau di desa wilayah atas memang sudah terjadi penurunan air, akan tetapi desa kami berada paling bawah jadi tumpukan terjangan air. Rumah-rumah warga di bantaran sungai semua teremdam,” kata Hardiano, melalui sambungan percakapan whatapps.
Dikatakannya, ada sebanyak 50 warga masih terendam sampai saat ini. Meski begitu, Terjangan banjir inipun sudah mengganggu aktifitas warga. “Kalau fasilityas umum seperti sekolah, mushola dan pupstu tidak terendam, tetapi rumah warga kebanyakan terkena terjangan banjir,” ungkapnya.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Hujan yang mengguyuri Kabupaten Barito Utara(Barut) membuat sejumlah sungai meluap, salah satunya Sungai Lahei. Luapan sungai sejak, Selasa(18/5/2021) membuat ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum terendam.
Data di peroleh 1tulah.com, sebanyak 6 desa terkena terjangan banjir. Desa Haragandang, Karendan, Muara Pari, Inu, Rahaden, dan Desa Bengahon. Seringnya sejumlah Sungai meluap diduga, kawasan hutan di Lahei gundul akibat penebangan illegal logging. (eni)