Penyaluran Gas Elpiji 3 Kg di Barito Utara Tidak Tepat Sasaran

- Jurnalis

Senin, 10 Mei 2021 - 18:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilulstrasi, warga Kota Muara Teweh masih mengeluhakn harga jual LPG bersubsidi 3 kg mahal dan tak sesuai HET. Foto.dokumen 1tulah.com

Foto ilulstrasi, warga Kota Muara Teweh masih mengeluhakn harga jual LPG bersubsidi 3 kg mahal dan tak sesuai HET. Foto.dokumen 1tulah.com

1tulah.com, MUARA TEWEH- Kampanye Petroleum gas (LPG) atau elpiji bersubsidi untuk masyarakat kelas menengah kebawah hanya menjadi angan-angan. Kenapa?  Penyalurannya  elpiji  bersubsidi 3 kilogram ini, di Barito Utara tidak tepat sasaran. BIsa jadi ini penyebab harga dipasaran melonjak dan tak sesuai HET.

Kepala Dinas Perindurstrian, Perdagangan dan Pasar (Disprindagsar) Barito Utara melalui Kabid nya, Juni Rantetampang, tak menampik jika distribusi gas bersubsidi di Barito Utara pada kenyataanya salah sasaran.

“Distribusi gas 3 kg ini memang salah sasaran. Pelakunnya kebanyakan membuntuti mekanisme pasar, contohnya seperti yang berlaku pada gas 15 dan 12 kg. Tapi itu sebenarnya keliru,” ungkap Juni ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/5/2021).

Menurntya, sasaran tak tepat dan harga tidak wajar dalam pendistribusian gas bersubsidi tersebut di sebabkan dari oknum tertentu yang bermain, biasanya itu terjadi dari pagkalan ke kios-kios ada pihak ketiga. Padahal tindakan tersebut sebenarnya tidak dibenarkan.

Baca Juga :  Skuad Garuda Muda Siap Beraksi di Piala AFF 2024: Analisis Mendalam dan Harapan Besar

Pihaknya, kedepan, akan melakukan pengawasan mulai dari stasiun pengisian Bulk LPG (SPBE) hingga ke pangkalan.

“Sebenarnya untuk mengawasi gas elpiji 3 kg tidak hanya Disprindag saja, melainkan ada kepolisian dan dinas terkait. Karena apabila terjadi penyelewengan dilapangan kami tidak memiliki penyidik untuk mengusut tindakan tersebut,” tuturnya.

Juni juga memaparkan pada tahun 2021, kabupaten Barito Utara akan segera mendapatkan kuota sebanyak 2.203 metrik ton disalurkan ke 2 agen dan sekitar 64 pangkalan.

“Besar harapan kami agar kuota bisa tepat sasaran dan tepat sasaran,” pungkasnya.

Terkait dengan runyamnya permasalahan penyaluran gas elpiji bersubsidi ini, 1tulah.com mendatangi sejumlah pangkalan ataupun pengecer yang ada di Kota Muara Teweh. Sejumlah kendala dikisahkan, mulai dari pendistribusian yang tidak menentu, hingga harga yang tidak wajar.

Salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini mengungkapkan, sudah lima hari gas tidak ada. “Kalau toh seandainya kami jual ke eceran, kami jual dengan harga 33 ribu, karena ambilan kami berkisar antara 27-28 ribu rupiah, kata pengelola pangkalan ini.

Baca Juga :  Deretan 8 Kontroversi Gus Miftah yang Mengguncang Publik, Memang Pantas Keluar dari Utusan Khusus Presiden Prabowo!

Dia juga membocorkan, kalau jatah elpiji bersubsidi jumlahnya 100 tabung, tetapi diturunkan 1 truk atau 560 tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi.

“Kalau di DO-nya berjumlah 100, tetapi yang diturunkan 1 truk,” terangnya.

Sangat disayangkan seharusnya pendistribusian elpiji yang seharusnya dialokasikan untuk masyarakat yang berhak ternyata di eceran atau kios-kios pun harganya melejit dan stoknya juga tidak pasti.

Salah satu penjual alias pengecer elpiji 3 kg di Pasar Dermaga yang juga minta namanya tidak dipublikasi mengatakan, sudah 1 minggu lebih belum ada gas yang masuk ketempat kami, sebelumnya dia menjual gas LPG 3 kg seharga Rp36.000 rupiah.

“Harga gas elpiji 3 kg kami jual seharga 45.000, harganya melonjak naik dari harga biasanya,” ungkap ibu Amah seorang pengecer tabung gas. (Rif/mg)

Berita Terkait

Infrastruktur dan Kesejahteraan Jadi Sorotan Utama Reses DPRD Kalteng Dapil IV
Sengketa Pilkada 2024 Memanas, 206 Permohonan Banjiri MK
KUR BRI 2024: Ini Panduan Lengkap Cara Pengajuan dan Syaratnya
Kolaborasi Istimewa: J-Rocks dan Ragnarok Classic Hibur Para Gamer
JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?
Kemenangan Tipis atas Myanmar Bawa Timnas Indonesia Naik Peringkat FIFA
Skandal Korupsi Timah: Sama dengan Terdakwa Harvey Moies, Dua Bos Smelter Lain juga Dituntut 14 Tahun Penjara
Berkomentar Cukup Menohok dalam Polemik Gus Miftah, Bagaimana Ustaz Derry Sulaiman Belajar Agama?

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:49 WIB

Infrastruktur dan Kesejahteraan Jadi Sorotan Utama Reses DPRD Kalteng Dapil IV

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:00 WIB

Sengketa Pilkada 2024 Memanas, 206 Permohonan Banjiri MK

Selasa, 10 Desember 2024 - 13:47 WIB

KUR BRI 2024: Ini Panduan Lengkap Cara Pengajuan dan Syaratnya

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:24 WIB

Kolaborasi Istimewa: J-Rocks dan Ragnarok Classic Hibur Para Gamer

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:14 WIB

JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:55 WIB

Skandal Korupsi Timah: Sama dengan Terdakwa Harvey Moies, Dua Bos Smelter Lain juga Dituntut 14 Tahun Penjara

Senin, 9 Desember 2024 - 20:37 WIB

Berkomentar Cukup Menohok dalam Polemik Gus Miftah, Bagaimana Ustaz Derry Sulaiman Belajar Agama?

Senin, 9 Desember 2024 - 19:37 WIB

Jalan Rusak Palangka Raya-Kuala Kurun Hambat Aktivitas Masyarakat Murung Raya, DPRD Kalteng Turun Tangan

Berita Terbaru

MK Terima 206 Gugatan Sengketa Pilkada 2024, Termasuk Jakarta? [Suara.com/Alfian Winanto]

Berita

Sengketa Pilkada 2024 Memanas, 206 Permohonan Banjiri MK

Selasa, 10 Des 2024 - 14:00 WIB

KG VCHA [Instagram/@official_vcha]

Berita

JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?

Selasa, 10 Des 2024 - 08:14 WIB