1tulah.com, BUNTOK– Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Buntok, Kecamtan Dusun Selatan (Dusel), Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), mengevaluasi kembali kenerja penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya. Hal itu dilakukan pihaknya menyusul akan segera dilaksanakannya Ujian Sekolah (US) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2020/2021.
Hal ini dikatakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Buntok, Joko Lelono, SP. MM Kepada wartawan setelah memimpin rapat, pada Selasa (02/03/2021),
Joko Lelono mengakui, bahwa US bagi SMKN-1 Buntok adalah berbeda dengan Sekolah sederajat pada umumnya, US di sekolahnya terbagi dalam beberapa tahapan ujian. Tahap pertama yaitu, setelah Ujian Sekolah, selanjutnya akan ada lagi ujian assessment sekolah yang terdiri dari ujian terhadap unsur siswa, guru dan kepsek.
“Setelah Assesment Sekolah ini, juga dilakukan Uji Kompetensi Ketrampilan (UKK),” ucapnya.
Menurut Kepala Sekolah yang ramah terhadap semua orang ini, SMKN-1 Buntok saat ini sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1 yang bisa digunakan siswa dalam mencari pekerjaan di seluruh Indonesia, bahkan Asia dan dunia.
“Nah, Ujian LSP P-1 ini yang merupakan ujian tahapan penting bagi siswa-siswi SMKN-1 Buntok,” ujar Joko
Terkait pembelajaran selama Covid-19, Joko mengakui pihak sekolahnya masih menerapkan “Daring” atau sekolah jaraj jauh (SJJ). Itulah tadi pihaknya mengumpulkan para wali kelas, guru-guru, dan tenaga pendidik di sekolah kami, dan saya ingin tahu sejauhmana efektifitas pendidikan yang dilaksanakan dengan cara daring atau SJJ itu.
Joko mengakui masih perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap keberhasilan dan efektifitas penyelenggaran pendidikan di sekolahnya itu.
“Intinya kita membantu siswa-siswi kita yang terkendala dalam mengikuti pembelajaran secara Daring. Bahkan ada beberapa murid yang kita bantu penyediaan tablet berserta paket Telkomsel agar bisa mengikuti pelajaran. Ada pula siswa yang terpaksa bekerja dikampung mencari uang untuk menebus seragam, dan itu kita bantu juga. Jika ada murid di SMKN-1 Buntok ini yang tidak mau belajar, bukan salah kita lagi,” tegas Joko.
Menyikapi adanya rencana pembelajaran tatap dalam waktu dekat ini, Joko menyakan kesiapan SMKN-1 Buntok untuk menyelenggaran pembelajaran dengan tatap muka tersebut.
“Sekarang kita tinggal menunggu rekomendasi dari Puskesmas dan Dinas Pendidikan terkaitkesediaan sekolah dalam penyediaan protocol kesehatan. Kalau sudah lengkap, nanti setiap sekolah akan diberikan rekomendasi oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Selatan,” terang Joko sembari mengingat agar masyarakat tetap menggunakan prokes, meski di Barsel sudah ada sebagian wilayah kecamatan yang menjadi Zona Hijau. (Ali)