1tulah.com, BUNTOK– Musim kemarau tahun ini mulai berdampak pada pendistribusian Batubara. Kapal Tugboat yang bisa menarik tongkang pengangkut batubara tak bisa berlayar, dikarena air sungai Barito Surut. Untungnya, meski air sungai surut, kapal dagang masih masih bisa mudik membawa sembako.
Kapten Kapal Brahma 8, Saud, ketika ditemui di lokasi sandar sekitar Pelabuhan Pasar Lama Buntok, mengakui, sudah dua minggu ini kapal mereka tak bisa berlayar, karena air surut.
Menurutnya, daerah paling sulit dilewati ada beberapa tempat. Pertama gosong di daerah Desa Marawan Kecamatan Dusun Utara (Dusut). Kemudian di daerah Desa Montalat dan di Teluk Siwa di hilir Desa Lemo Kabupaten Barito Utara (Barut).
“Sekarang kami terpaksa tambat di Buntok sejak dua minggu lalu. Butuh air naik 3 samapai 4 meter baru kami berani mudik menuju Desa Paring Lahung untuk memuat batubara”, ungkap Saud kepada wartawan, Minggu (28/02/2021).
Senada dengan Saud, Chip Enginer Tugboat Patria 22, David Rahmad mengakui tak mau ambil resiko dengan kondisi air surut seperi keadaan saat ini. “Kami tetap menunggu sampai air naik 3 meteran baru kami berani berlayar ke hulu,” terangnya.
Bagi Kapten Tugboat Brahma 8, Saud, maupun Chip Engineer David Rahmad, bersurutnya air sungai Barito adalah waktu yang tepat untuk melakukan memelihara terhadap kapal yang mereka nahkodai.
“Untuk mengisi waktu sambil menunggu air naik, kami meluangkan waktu luang dengan mengecat ruangan dan tangga-tangga kapal,” ucap Saud.
Berbeda dengan aktivitas Kapal Barang yang biasanya sandar di Pelabuhan Pasar Lama Buntok. Kapal barang yang biasa mendistribusi sembako masih bisa berlayar ke daerah hulu sungai Barito meski seringkali kandas di daerah Desa Marawan.
Terkait dampak kemarau bagi alur pelayaran di Daerah Air Sungau (DAS) Barito, Kepala Pos Polisi (Kapospol) Pelabuhan Pasar Lama Buntok, Aiptu Agus S membenarkan kapal-kapal barang biasanya tambat di daerah Desa Marawan.
“Meskipun kandas, biasanya di Daerah Desa Marawan kapal biasa mencarter kelotok untuk mendistribuskan sembako ke lockpon-lockpon yang ada di hulu Desa Marawan,” terang Aiptu Agus S. (Ali)