1tulah.com, TAMIANG LAYANG – Masyarakat Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama dua hari terakhir. Kelangkaan ini terkait dampak banjir di Kalimantan Selatan, sehingga pasokan barang berkurang dibanding kondisi normal. Meski ada harganya selangit mencapai Rp 15 Ribu per Liter.
Akibat kelangkaan itu, antrian panjang di berbagai tempat penjual BBM terus terlihat. Warga rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan BBM, walaupun harganya jauh lebih tinggi dari pada dua hari sebelumnya.
Biasanya harga BBM jenis Pertamax dijual dengan harga 10 sampai 11 ribu per liternya, kini akibat kelangkaan minyak menjadi 15 Ribu rupiah per liter.
Seperti diketahui, masyarakat di Kota Tamiang Layang atau Ampah pada umumnya bergantung pada BBM eceran jenis pertamax, pertalite dan premium, ini karena di Barito Timur hanya tersedia 2 buah SPBU yakni SPBU Longkang yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Tamiang Layang dan SPBU Ampah yang berada di Kota Ampah berjarak 45 kilometer dari Tamiang Layang.
“Dari kemarin saya susah mencari BBM. Namun hari ini Alhamdulillah sudah dapat walaupun dengan harga yang tinggi dan harus mengantri lama,” ucap Irawan warga Tamiang Layang, Kamis (21/1/2021).
Senada dengan Irawan, Yovan mengaku sampai saat ini belum mendapatkan BBM, akibatnya aktifitas menjadi terganggu.
“Dua hari ini saya dirumah saja tidak bisa bekerja, karena motor saya tidak ada minyaknya. Saya harap pihak – pihak terkait bisa terlibat memperhatikan masyarakat, sehingga tidak berdampak pada perekonomian,” harap yovan.
Sementara itu, salah satu penjual BBM eceran di Jalan A Yani Tamiang Layang mengatakan bahwa kiosnya mulai terjadi antrian panjang pada pagi hari ini, penyebabnya jembatan yang ada di Matraman Kalimantan Selatan rusak, jadi supply dari Pertamina agak terlambat.
“Baru malam tadi BBM-nya datang diantar orang dari Kalsel. Itupun kami dikasih jatah 100 liter saja,” ucap salah satu penjual BBM eceran yang enggan namanya disebutkan.(zek)