Hendak Transaksi Sabu di Dermaga Jelapat, Pria Ini di Cokok Polisi

- Jurnalis

Rabu, 7 Oktober 2020 - 14:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1tulah.com, BUNTOK– AP (21) warga Kelurahan Buntok Kota ini kena batunya. Ia dicokok satuan Resnarkoba saat hendak bertransaksi narkotika jenis sabu di Dermaga Jelapat, Senin(5/10/2020) sekira pukul 21.50 WIB.  Dari penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan barng haram seberat 0, 29 gram. Lelaki bekerja serabutan inipupn akhirnya hanya bsia pasrah ketika di gelandang ke Mapolres Barsel.

Kapolres Barsel AKBP Devy Firmanayah melalui Kasatresnarkoba Polres Barsel Iptu Sanip menjelaskan, penangkapan pelaku bermula dari informasi masyarakat bahwa di depan Dermaga Jelapat ada transaksi sabu.

Baca Juga :  4 Fakta Mengejutkan Keluarga Lady Aurellia Pramesti di Balik Kasus Penganiayaan Dokter Koas

“Dengan adanya informasi tersebut, kami melakukan penyelidikan dilokasi, lalu terlihat ada pengendara sepeda motor yang masuk arah dermaga dan dipastikan membawa narkoba jenis sabu kemudian dilakukan penangkapan dan penggeladahan kepada pelaku AP disaksikan oleh saksi-saksi,” Kata Sanip, Rabu (7/10/2020).

Usai dilakukan penggeledahan, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa satu paket Narkotika jenis sabu dengan berat sekitar 0.29 gram yang disimpan didalam bungkus rokok merk L.A. mentol warna putih, satu buah gawai samsung warna Gold dan satu unit sepeda motor merk Yamaha F one warna hitam silver.

Baca Juga :  Hari Ini, Harvey Moeis Jalani Sidang Tuntutan Kasus Korupsi Timah

Kini pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Barsel dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, AP disangkakan Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman penjara diatas lima tahun. (ALI)

Berita Terkait

4 Fakta Mengejutkan Keluarga Lady Aurellia Pramesti di Balik Kasus Penganiayaan Dokter Koas
Helena Lim: Stigma Crazy Rich PIK Digaungkan untuk Membenarkan Ketidakadilan Hukum terhadapnya
Skandal Korupsi Timah: Sama dengan Terdakwa Harvey Moies, Dua Bos Smelter Lain juga Dituntut 14 Tahun Penjara
KPK Catat Prestasi Signifikan dalam 5 Tahun Terakhir, Pulihkan Aset Negara Hampir Rp2,5 Triliun
Hari Ini, Harvey Moeis Jalani Sidang Tuntutan Kasus Korupsi Timah
Ibu dan Bayi Disekap di Kandang Anjing: Manager Perusahaan Sawit Jadi Tersangka
Maraknya Kekerasan Polisi: Tantangan Serius bagi Reformasi Polri
CEO UnitedHealthcare Ditembak Mati di New York, Motif Pembunuhan Masih Misteri

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 16:44 WIB

4 Fakta Mengejutkan Keluarga Lady Aurellia Pramesti di Balik Kasus Penganiayaan Dokter Koas

Jumat, 13 Desember 2024 - 06:43 WIB

Helena Lim: Stigma Crazy Rich PIK Digaungkan untuk Membenarkan Ketidakadilan Hukum terhadapnya

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:55 WIB

Skandal Korupsi Timah: Sama dengan Terdakwa Harvey Moies, Dua Bos Smelter Lain juga Dituntut 14 Tahun Penjara

Senin, 9 Desember 2024 - 12:16 WIB

KPK Catat Prestasi Signifikan dalam 5 Tahun Terakhir, Pulihkan Aset Negara Hampir Rp2,5 Triliun

Senin, 9 Desember 2024 - 08:18 WIB

Hari Ini, Harvey Moeis Jalani Sidang Tuntutan Kasus Korupsi Timah

Minggu, 8 Desember 2024 - 09:12 WIB

Ibu dan Bayi Disekap di Kandang Anjing: Manager Perusahaan Sawit Jadi Tersangka

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:15 WIB

Maraknya Kekerasan Polisi: Tantangan Serius bagi Reformasi Polri

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:06 WIB

CEO UnitedHealthcare Ditembak Mati di New York, Motif Pembunuhan Masih Misteri

Berita Terbaru

Gedung KPU RI di Jakarta.foto.suara.com

Nasional

Tanggapan KPU Usai Muncul Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Jumat, 13 Des 2024 - 18:18 WIB