1tulah.com,MUARA TEWEH-Terkait pasien positif Covid-19 berinisial NGD dan BB, tim gugus tugas penanganan dan percepatan(TGPP) Barito Utara(Barut), melakukan tracing(pelacakan) terhadap kerabat dekat mereka. Ada 15 yang di tracing, di Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah. Hasilnya, tiga warga desa itu , terpaksa harus di isolasi di RSUD Muara Teweh.
“Klaster Bangau kita tracing ke Desa Lemo 15 orang, dan reaktif tiga orang. Mereka sudah kita rujuk ke rumah sakit untuk isolasi dan mendapatkan perawatan lanjutan,” kata Siswandoyo, juru bicara TGPP Covid Barut, Kamis(2/7) sore.
Sayangnya Siswandoyo tak merinci ke tiga pasien dalam pengawasan(PDP) ini, apakah anak-anak atau lelaki dan perempuan dewasa. Plt Kadis Kesehatan ini hanya mengatakan mereka dari alamat yang berbeda. “Saya tak tau pasti statusnya, dilihat dari alamatnya beda-beda RT,” ungkap Siswandoyo.
Sementara itu, informasi yang di peroleh 1tulah.com di lapangan, saat ini di RSUD Muara Teweh, tepatnya di ruang penanganan Covid atau ruang isolasi Matahari, sudah penuh. Baik yang positif Covid-19 dan juga pasien dalam pengawasan(PDP). Sementara dari sumber lain menyebutkan, sebenarnya ada 8 pasien baru yang masuk ruang isolasi Matahari hari ini. Dan total pasien dirawat berjumlah 25 orang.
Terbanyak, disebutkan sumber adalah dari klaster Jalan Bangau. Siswandoyo hanya melaporkan 3(tiga) warga yang di rujuk ke rumah sakit, yaitu warga dari Desa Lemo. Ditambahkannya, klaster Bangau ini, tidak di ketahui terjangkit positif Covid-19 dari mana. Sebab keduanya NGD dan anaknya BG tidak pernah bepergian keluar daerah.
“Terjauh mereka pergi ke Desa Lemo karena istri dari BG merupakan warga Lemo. Kemungkinan transmisi lokal,” kata Siswandoyo.
Sementara itu, malam inipun, Kamis(2/7) sekira pukul 19.19 WIB, redaksi 1tulah.com juga menerima kabar bahwa ada dua lagi pasien dirujuk ke ruang isolasi matahari. Salah satunya, rujukan dari salah klinik di Muara Teweh. Pasien itu kabarnya berasal dari Karendan Kecamatan Lahei Barat.(eni)