1tulah.com,MUARA TEWEH- Seorang Aparatur Abdi Negara(ASN) di Kantor Bappeda Barito Utara(Barut), Kalimantan Tengah, berinisial (YL) mesti rela di isolasi di RSUD Muara Teweh, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Rabu(1/7). Ia bersama suami inisial (SL) dan satu anaknya berumur 9 tahun, setelah di rapidtest menunjukkan reaktif.
Tidak itu saja, seorang ASN di Kantor Dukcapil juga menyusul rekan kerjanya yang sudah duluan di isolasi. Sementara pegawai di kantor Setda Barut berinisial SS dan ASN di kantor Sekretariat DPRD berinisial (SD), bisa di pulangkan. Karena saat menjalani rapidtest keduanya di nyatakan non reaktif.
Juru bicara(jubir) GTPP Covid-19 Barut, Siswandoyo membenarkan, jika ASN di kantor Bappeda berinisial (YL) di isolasi bersama suami dan satu orang anaknya. Dikatakan Plt Kadis Kesehatan ini, dari hasil tracking, sang suami (SL) ada riwayat perjalanan ke Palangka Raya. Selain satu keluarga ini, lanjut Siswandoyo, dua pegawai di Disdukcapil juga menjalani isolasi.
“Satu pegawai Disdukcapil ini di isolasi bersama istrinya yang bekerja di kantor lingkungan hidup. Anaknya juga ikut isolasi, karena di rapidtest menunjukkan reaktif,” kata Siswandoyo, Rabu(1/7).
Sementara dua ASN dari kantor Setda Barut dan kantor sekretariat DPRD yang sebelumnya RDT reaktif, saat menjalani rapidtest kedua dengan mereka rapidtest berbeda, hasilnya non reaktif. Mereka bisa pulang dan isolasi mandiri di rumah.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini gugus tugas Barut, sudah merapidtest ratusan pegawai negri sipil dari berbagai kantor. Tidak itu saja, pejabat tinggi di Pemkab Barut pun terpaksa harus di ambil swab. Mereka, adalah yang pernah kontak erat dengan sejumlah pasien positif covid-19. Baik pasien positif dari klaster KM Pancar Mas dan juga dari klaster Surabaya. Saat ini angka pasien positif corona di Barito Utara terus menunjukkan trend naik. (eni)