1TULAH.COM-Penyanyi kondang Mayangsari baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah ia membagikan momen kehadirannya pada acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, Jenderal Besar H.M. Soeharto, yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 11 November 2025.
Kehadiran Mayangsari menjadi sangat relevan lantaran suaminya, Bambang Trihatmodjo, yang merupakan putra ketiga almarhum Presiden Soeharto, menjadi perwakilan keluarga yang menerima gelar kehormatan tersebut.
🤝 Momen Keakraban Mayangsari dengan Keluarga Cendana
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Mayangsari tidak hanya memamerkan suasana khidmat upacara, tetapi juga membagikan momen keakraban yang hangat dengan anggota Keluarga Cendana lainnya.
Dalam foto-foto yang diunggah, Mayangsari terlihat berinteraksi akrab dengan:
- Tommy Soeharto
- Titiek Soeharto
- Didit Hediprasetyo, putra tunggal Presiden Prabowo Subianto.
Momen-momen ini seolah menjadi penegasan yang kuat bahwa Mayangsari, yang dinikahi Bambang Trihatmodjo (putra Soeharto) pada 7 Juli 2000 (dan menikah ulang 11 Juli 2011), kini telah sepenuhnya diterima di keluarga besar Soeharto. Hal ini sekaligus menepis nyinyiran haters yang selama bertahun-tahun masih saja menjulukinya sebagai “pelakor” akibat dugaan statusnya sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil.
✍️ Respons Mayangsari Terhadap Pro Kontra Gelar Pahlawan Soeharto
Menariknya, dalam caption unggahan tersebut, Mayangsari turut memberikan tanggapan bijak mengenai pro dan kontra yang menyertai pemberian gelar Pahlawan Nasional Soeharto.
Ia menuliskan kutipan filosofis, yang seolah merespons berbagai kritik yang diarahkan pada sosok Presiden Soeharto:
“Tak ada gading yang tak retak. Tiada (satu) manusia pun yang sempurna,” tulis Mayangsari pada Rabu, 12 November 2025.
Sebagai bagian dari masyarakat dan keluarga besar almarhum, Mayangsari menyatakan rasa syukur dan kebahagiaannya.
“Memang sudah sepantasnya diberikan kepada Beliau. Suwargi Bapak Jenderal Besar Presiden H.M Soeharto. Al fatihah,” lanjut ibu satu anak tersebut.
Di akhir pesannya, Mayangsari secara tegas membantah adanya motif tersembunyi di balik unggahannya, “Bukan dalam rangka cari muka atau menjilat,” tutupnya.
⚖️ Pro dan Kontra Gelar Pahlawan untuk Presiden Soeharto
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden Soeharto memang menjadi topik yang hangat dan memicu perdebatan di masyarakat.
✅ Kubu Pro: Bapak Pembangunan dan Stabilitas
Banyak warganet dan pihak yang pro menyambut positif keputusan Presiden Prabowo ini. Mereka berpendapat bahwa Soeharto layak mendapat gelar tersebut karena perannya sebagai ‘Bapak Pembangunan’ yang berhasil membawa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia selama masa Orde Baru.
❌ Kubu Kontra: KKN dan Pelanggaran HAM
Di sisi lain, pihak yang kontra mengangkat isu-isu negatif yang terjadi di masa pemerintahannya, seperti dugaan praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) serta berbagai isu Pelanggaran HAM yang menjadi salah satu pemicu gerakan reformasi hingga akhirnya Soeharto dilengserkan pada 21 Mei 1998.
Terlepas dari kontroversi tersebut, unggahan Mayangsari yang kini tampak diterima sepenuhnya di lingkungan Keluarga Cendana menjadi trending topic yang mengalihkan sebagian perhatian publik dari polemik tersebut. (Sumber:Suara.com)


![Ariel NOAH akan memerankan Dilan dewasa dalam dua proyek film Dilan terbaru: Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam. [Instagram/arielnoah]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/ariel-dilan-360x200.jpg)
![Seto Mulyadi atau Kak Seto di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/kak-eto-stroke-360x200.jpg)



![Ilustrasi Bobibos. [Dok. Pexels]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/bobibos-225x129.jpg)


















![Ilustrasi Bobibos. [Dok. Pexels]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/bobibos-360x200.jpg)









