Benarkah Petai Bisa Memicu Asam Urat? Ini Kata Dokter

- Jurnalis

Minggu, 24 November 2024 - 18:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1TULAH.COM – Petai, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai “Parkia speciosa, adalah makanan populer di Indonesia yang sering dikonsumsi sebagai penambah cita rasa dalam hidangan utama.

Meski banyak yang menyukai petai, beberapa orang menghindarinya karena khawatir dapat memicu penyakit asam urat.

Penyakit asam urat, atau gout, adalah jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat pada sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan jempol kaki.

Kadar asam urat dalam darah yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh konsumsi makanan kaya purin, yang kemudian dipecah menjadi asam urat di dalam tubuh. Oleh karena itu, penderita asam urat dianjurkan untuk mengurangi makanan tinggi purin.

Baca Juga :  Polemik Doktif dan Shella Saukia Memanas, Dugaan Pemerasan Terkuak

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, menyatakan bahwa petai memang termasuk makanan dengan kandungan purin yang cukup tinggi.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, petai dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena gout atau bahkan kerusakan ginjal.

Namun, risiko ini juga bergantung pada kerentanan individu. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap penyakit asam urat dibandingkan yang lain, sehingga dampaknya bisa berbeda-beda pada tiap individu.

Baca Juga :  Simak Cara Cek Obat yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan Mudah

Di sisi lain, petai memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral, serta senyawa aktif seperti polifenol, fitosterol, flavonoid total, dan antioksidan.

Kandungan tersebut memberikan manfaat, terutama bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis, karena petai membantu meregulasi kadar gula darah melalui mekanisme seperti menghambat enzim alfa-glukosidase. Selain itu, petai juga kaya serat, yang bermanfaat untuk sistem pencernaan.

Meski petai memiliki sejumlah manfaat kesehatan, konsumsi secara bijak tetap diperlukan agar tidak menimbulkan efek samping seperti peningkatan kadar asam urat atau risiko gangguan ginjal.

Penulis : Laili R

Berita Terkait

Polemik Doktif dan Shella Saukia Memanas, Dugaan Pemerasan Terkuak
Benarkah Makan Seblak-Bakso Bisa Menyebabkan Anemia? Ini Kata Dokter
Simak Cara Cek Obat yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan Mudah
Amankah Minum Kopi Saat Menstruasi? Ini Kata Ahli Kesehatan
Minum Jus Wortel Terlalu Banyak Bisa Bikin Kulit Kuning, Ini Penjelasan dari Dokter
Berlaku Februari 2025, Bagaimana Nasib MCU Gratis untuk yang Ultah Januari?
Menkes Pastikan Wabah HMPV Tidak Akan Menjadi Pandemi Seperti COVID-19
Dipicu Wabah Flu Burung, Krisis Telur Mengancam Australia, Stok Kosong di Supermarket!
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 12:35 WIB

Polemik Doktif dan Shella Saukia Memanas, Dugaan Pemerasan Terkuak

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:21 WIB

Benarkah Makan Seblak-Bakso Bisa Menyebabkan Anemia? Ini Kata Dokter

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:19 WIB

Simak Cara Cek Obat yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan Mudah

Sabtu, 18 Januari 2025 - 18:26 WIB

Amankah Minum Kopi Saat Menstruasi? Ini Kata Ahli Kesehatan

Kamis, 16 Januari 2025 - 18:52 WIB

Minum Jus Wortel Terlalu Banyak Bisa Bikin Kulit Kuning, Ini Penjelasan dari Dokter

Selasa, 14 Januari 2025 - 17:17 WIB

Berlaku Februari 2025, Bagaimana Nasib MCU Gratis untuk yang Ultah Januari?

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:04 WIB

Menkes Pastikan Wabah HMPV Tidak Akan Menjadi Pandemi Seperti COVID-19

Minggu, 12 Januari 2025 - 11:39 WIB

Dipicu Wabah Flu Burung, Krisis Telur Mengancam Australia, Stok Kosong di Supermarket!

Berita Terbaru