WASPADA! Strategi Buzzer Politik: Manfaatkan Identitas untuk Menang Pilkada

- Jurnalis

Rabu, 20 November 2024 - 06:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[Suara.com/Iqbal Asaputro]

[Suara.com/Iqbal Asaputro]

1TULAH.COM-Analis dari Drone Emprit, Slovenia Mandal, mengungkap fakta mengejutkan tentang aktivitas buzzer politik di Indonesia. Menurutnya, para buzzer kini semakin terorganisir dan terafiliasi dengan pasangan calon tertentu dalam setiap kontestasi politik, khususnya Pilkada. Salah satu strategi utama yang mereka gunakan adalah dengan mengencangkan narasi politik identitas.

“Buzzer politik saat ini sudah sangat profesional. Mereka tidak hanya menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian, tapi juga pandai memanfaatkan isu identitas untuk menggalang dukungan,” ujar Slovenia dalam sebuah diskusi virtual.

Slovenia mengidentifikasi setidaknya tiga jenis konten yang sering disebarluaskan oleh buzzer politik:

  1. Konten Provokatif: Buzzer akan sengaja membuat konten yang provokatif dan memecah belah masyarakat berdasarkan perbedaan agama, suku, atau ras. Tujuannya adalah untuk mengadu domba dan menciptakan polarisasi.
  2. Konten Hoaks: Buzzer juga sering menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dikaitkan dengan lawan politik. Hoaks ini dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat meyakinkan dan sulit dibantah.
  3. Konten Polarisasi: Konten jenis ini bertujuan untuk memperkuat polarisasi di antara pendukung dan lawan politik. Buzzer akan terus-menerus mengingatkan perbedaan di antara kedua kelompok dan mempertajam konflik.
Baca Juga :  Pemerintah Hapus Istilah Ujian dan Zonasi dalam PPDB 2025, Sistem Baru Lebih Inklusif dan Adil

Mengapa Identitas?

Menurut Slovenia, isu identitas sangat efektif untuk dimanfaatkan oleh buzzer politik. Hal ini karena isu identitas seringkali menyentuh emosi dan keyakinan seseorang, sehingga mudah untuk memicu reaksi yang kuat. Selain itu, isu identitas juga sulit untuk dibantah karena bersifat sangat personal.

Dampak Negatif Buzzer Politik

Aktivitas buzzer politik memiliki dampak negatif yang sangat serius bagi demokrasi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Terpolarisasinya Masyarakat: Buzzer politik berhasil menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.
  • Hilangnya Kepercayaan Publik: Masyarakat menjadi sulit untuk membedakan informasi yang benar dan hoaks.
  • Kekerasan: Dalam kasus ekstrem, polarisasi yang terlalu tajam dapat memicu konflik dan kekerasan.
Baca Juga :  Megawati Hangestri Cetak Rekor Baru, Red Sparks Dekati Puncak Klasemen Liga Voli Korea

Bagaimana Menghadapi Ancaman Buzzer Politik?

Untuk menghadapi ancaman buzzer politik, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, antara lain:

  • Meningkatkan Literasi Digital: Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan hoaks.
  • Penguatan Literasi Media: Masyarakat harus kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial.
  • Penegakan Hukum: Pemerintah perlu membuat regulasi yang tegas untuk menindak para penyebar hoaks dan ujaran kebencian.
  • Kerjasama Antar Pihak: Media, tokoh masyarakat, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk melawan kampanye hitam yang dilakukan oleh buzzer politik.

Aktivitas buzzer politik merupakan ancaman serius bagi demokrasi. Oleh karena itu, kita semua perlu waspada dan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. Dengan meningkatkan literasi digital dan kritis terhadap informasi, kita dapat bersama-sama melawan upaya manipulasi opini publik yang dilakukan oleh buzzer politik. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Legislator PDIP Kritik Usulan Kampus Kelola Tambang: Saya Khawatir Ini Upaya Pembungkaman
Golkar Anggap Pansus Belum Diperlukan Terkait Polemik Pagar Laut Tangerang
Benarkah Presiden Pecat Pimpinan KPK karena Gagal Tangkap Hasto? Cek Faktanya di Sini!
Seorang PRT Dituduh Maling dan Disiksa, Pelaku Anak Majikan Bawa Cutter
DPRD Kalteng Dukung Penuh Program Penanaman Jagung Massal, Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Pengumuman Hasil Seleksi PPG Guru Tertentu 2024: Langkah Awal Menuju Sertifikasi
Mitsubishi Hentikan Produksi Tiga SUV Andalan di Australia: Nasib Pajero Sport di Indonesia?
Polemik Doktif dan Shella Saukia Memanas, Dugaan Pemerasan Terkuak
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 19:03 WIB

Legislator PDIP Kritik Usulan Kampus Kelola Tambang: Saya Khawatir Ini Upaya Pembungkaman

Kamis, 23 Januari 2025 - 18:57 WIB

Golkar Anggap Pansus Belum Diperlukan Terkait Polemik Pagar Laut Tangerang

Kamis, 23 Januari 2025 - 18:54 WIB

Benarkah Presiden Pecat Pimpinan KPK karena Gagal Tangkap Hasto? Cek Faktanya di Sini!

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:37 WIB

DPRD Kalteng Dukung Penuh Program Penanaman Jagung Massal, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:08 WIB

Pengumuman Hasil Seleksi PPG Guru Tertentu 2024: Langkah Awal Menuju Sertifikasi

Kamis, 23 Januari 2025 - 12:45 WIB

Mitsubishi Hentikan Produksi Tiga SUV Andalan di Australia: Nasib Pajero Sport di Indonesia?

Kamis, 23 Januari 2025 - 12:35 WIB

Polemik Doktif dan Shella Saukia Memanas, Dugaan Pemerasan Terkuak

Kamis, 23 Januari 2025 - 12:23 WIB

Megawati Bersinar, Red Sparks Taklukkan Hyundai Hillstate dalam Laga Dramatis

Berita Terbaru

Sepatu lari adalah perihal penting saat mengikuti event fun run jarak jauh (sumber: freepik)

Lifestyle

Bisa Bawa Sial, 5 Barang Ini Tak Boleh Dijadikan Hadiah Imlek

Kamis, 23 Jan 2025 - 19:08 WIB