1TULAH.COM-Analis dari Drone Emprit, Slovenia Mandal, mengungkap fakta mengejutkan tentang aktivitas buzzer politik di Indonesia. Menurutnya, para buzzer kini semakin terorganisir dan terafiliasi dengan pasangan calon tertentu dalam setiap kontestasi politik, khususnya Pilkada. Salah satu strategi utama yang mereka gunakan adalah dengan mengencangkan narasi politik identitas.
“Buzzer politik saat ini sudah sangat profesional. Mereka tidak hanya menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian, tapi juga pandai memanfaatkan isu identitas untuk menggalang dukungan,” ujar Slovenia dalam sebuah diskusi virtual.
Slovenia mengidentifikasi setidaknya tiga jenis konten yang sering disebarluaskan oleh buzzer politik:
- Konten Provokatif: Buzzer akan sengaja membuat konten yang provokatif dan memecah belah masyarakat berdasarkan perbedaan agama, suku, atau ras. Tujuannya adalah untuk mengadu domba dan menciptakan polarisasi.
- Konten Hoaks: Buzzer juga sering menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dikaitkan dengan lawan politik. Hoaks ini dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat meyakinkan dan sulit dibantah.
- Konten Polarisasi: Konten jenis ini bertujuan untuk memperkuat polarisasi di antara pendukung dan lawan politik. Buzzer akan terus-menerus mengingatkan perbedaan di antara kedua kelompok dan mempertajam konflik.
Mengapa Identitas?
Menurut Slovenia, isu identitas sangat efektif untuk dimanfaatkan oleh buzzer politik. Hal ini karena isu identitas seringkali menyentuh emosi dan keyakinan seseorang, sehingga mudah untuk memicu reaksi yang kuat. Selain itu, isu identitas juga sulit untuk dibantah karena bersifat sangat personal.
Dampak Negatif Buzzer Politik
Aktivitas buzzer politik memiliki dampak negatif yang sangat serius bagi demokrasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Terpolarisasinya Masyarakat: Buzzer politik berhasil menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.
- Hilangnya Kepercayaan Publik: Masyarakat menjadi sulit untuk membedakan informasi yang benar dan hoaks.
- Kekerasan: Dalam kasus ekstrem, polarisasi yang terlalu tajam dapat memicu konflik dan kekerasan.
Bagaimana Menghadapi Ancaman Buzzer Politik?
Untuk menghadapi ancaman buzzer politik, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, antara lain:
- Meningkatkan Literasi Digital: Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan hoaks.
- Penguatan Literasi Media: Masyarakat harus kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial.
- Penegakan Hukum: Pemerintah perlu membuat regulasi yang tegas untuk menindak para penyebar hoaks dan ujaran kebencian.
- Kerjasama Antar Pihak: Media, tokoh masyarakat, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk melawan kampanye hitam yang dilakukan oleh buzzer politik.
Aktivitas buzzer politik merupakan ancaman serius bagi demokrasi. Oleh karena itu, kita semua perlu waspada dan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. Dengan meningkatkan literasi digital dan kritis terhadap informasi, kita dapat bersama-sama melawan upaya manipulasi opini publik yang dilakukan oleh buzzer politik. (Sumber:Suara.com)