Waspada! Snack Populer Latiao asal China Sebabkan Keracunan Massal, BPOM Tarik dari Peredaran

- Jurnalis

Sabtu, 2 November 2024 - 05:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Snack Latio asal Cina.

Ilustrasi Snack Latio asal Cina.

1TULAH.COM-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara peredaran seluruh produk latiao di Indonesia. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus keracunan pangan yang diduga terkait dengan konsumsi latiao.

Bakteri Berbahaya Jadi Penyebab

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa hasil pengujian laboratorium menemukan adanya kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada beberapa produk latiao yang telah dikumpulkan dari berbagai daerah. Bakteri ini diketahui dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, hingga diare.

“Kami telah menerima laporan kasus keracunan pangan yang melibatkan latiao dari tujuh wilayah di Indonesia. Hasil pengujian laboratorium berdasarkan pengujian terhadap produk yang diduga menyebabkan KLBKP kami menemukan indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus,” ungkap Taruna seperti dikutip, Jumat (1/10/2024).

Importir Langgar Aturan

Selain ditemukannya bakteri berbahaya, BPOM juga menemukan bahwa sejumlah importir dan distributor latiao tidak mematuhi standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Hal ini menunjukkan adanya kelalaian dalam proses produksi dan distribusi produk tersebut.

Baca Juga :  Bir Lokal Mendunia: Kemenperin Genjot Ekspor hingga Rusia dan China

Langkah-langkah yang Dilakukan BPOM

BPOM juga telah memeriksa gudang importir dan distributor, menemukan bahwa mereka tidak mematuhi standar Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CperPOB).

Sebagai langkah korektif, BPOM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menghentikan penjualan latiao secara daring.

“Kami meminta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini kepada Badan POM dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka,” katanya.

Selain menghentikan sementara peredaran latiao, BPOM juga menangguhkan registrasi dan importasi produk ini sebagai langkah pencegahan sambil menyelidiki kasus lebih lanjut.

Sebagai tindak lanjut, BPOM telah mengambil beberapa langkah tegas, antara lain:

  • Penghentian Peredaran: Seluruh produk latiao yang beredar di pasaran ditarik dan dimusnahkan.
  • Penghentian Impor: Registrasi dan impor produk latiao ditangguhkan sementara.
  • Pengawasan Intensif: BPOM akan meningkatkan pengawasan terhadap produk pangan impor lainnya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
  • Kerjasama dengan Kementerian Kominfo: BPOM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghentikan penjualan latiao secara online.
Baca Juga :  Bendungan Sepaku Semoi: Proyek Ambisius Hadapi Tantangan Elevasi, IKN Terancam Krisis Air?

Imbauan kepada Masyarakat

Selain menghentikan sementara peredaran latiao, BPOM juga menangguhkan registrasi dan importasi produk ini sebagai langkah pencegahan sambil menyelidiki kasus lebih lanjut.

BPOM mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk latiao dan segera melaporkan jika menemukan produk tersebut masih beredar di pasaran. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu waspada dan teliti dalam memilih makanan, serta memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan izin edar sebelum membeli. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Ketua Komisi II DPRD Kalteng Tekankan Pentingnya Pemerintah Daerah Perhatikan Aspirasi Masyarakat Kalteng
Nissan Hyper Tourer: Tantangan Baru untuk Alphard, Teknologi AI Canggih Pantau Detak Jantung Sopir
Bir Lokal Mendunia: Kemenperin Genjot Ekspor hingga Rusia dan China
Skuad Garuda Muda Siap Beraksi di Piala AFF 2024: Analisis Mendalam dan Harapan Besar
Deretan 8 Kontroversi Gus Miftah yang Mengguncang Publik, Memang Pantas Keluar dari Utusan Khusus Presiden Prabowo!
Segini Gaji dan Fasilitas yang Dilepas Gus Miftah Setelah Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Diduga Disetubuhi Ayah Kandung, Bocah 5 Tahun di Jaktim Tewas
Dirut Mendadak Mundur hingga 1.000 Karyawan Cuti Massal Akibat Drama Kawin Paksa EXCL dan FREN
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:58 WIB

Ketua Komisi II DPRD Kalteng Tekankan Pentingnya Pemerintah Daerah Perhatikan Aspirasi Masyarakat Kalteng

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:16 WIB

Nissan Hyper Tourer: Tantangan Baru untuk Alphard, Teknologi AI Canggih Pantau Detak Jantung Sopir

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:03 WIB

Bir Lokal Mendunia: Kemenperin Genjot Ekspor hingga Rusia dan China

Sabtu, 7 Desember 2024 - 12:11 WIB

Skuad Garuda Muda Siap Beraksi di Piala AFF 2024: Analisis Mendalam dan Harapan Besar

Jumat, 6 Desember 2024 - 19:23 WIB

Segini Gaji dan Fasilitas yang Dilepas Gus Miftah Setelah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Jumat, 6 Desember 2024 - 17:28 WIB

Diduga Disetubuhi Ayah Kandung, Bocah 5 Tahun di Jaktim Tewas

Jumat, 6 Desember 2024 - 17:25 WIB

Dirut Mendadak Mundur hingga 1.000 Karyawan Cuti Massal Akibat Drama Kawin Paksa EXCL dan FREN

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:14 WIB

Anggota DPRD Kalteng Gelar Reses, Terjun Langsung ke Lapangan untuk Serap Aspirasi Masyarakat

Berita Terbaru