1tulah.com, TAMIANG LAYANG– Kekecewaan warga Desa Matabu, Barito Timur, terhadap kondisi jalan yang rusak parah memuncak. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah daerah setelah mengetahui bahwa jalan di kompleks rumah jabatan bupati justru baru saja diaspal.
Sebuah baliho protes terpasang di Jalan Baruh Rintis, tepat di belakang pagar rumah jabatan bupati. Baliho tersebut berisi tulisan tegas, “JANGAN HANYA RUJAB BUPATI BARITO TIMUR YANG DIASPAL, KAMI JUGA BUTUH JALAN YANG BAGUS APALAGI JALAN MENUJU KANTOR PAJAK.”
Kepala Desa Matabu, Juni Setiawan, membenarkan bahwa baliho tersebut dipasang oleh warganya. Ia menjelaskan bahwa warga telah lama menantikan perbaikan jalan Baruh Rintis, terutama karena jalan tersebut merupakan akses utama menuju kantor pajak.
“Padahal, dalam Musrenbang kecamatan sudah disepakati adanya anggaran untuk pengaspalan jalan ini. Namun, hingga saat ini belum ada realisasinya. Bahkan, ada informasi bahwa anggaran tersebut dialihkan untuk proyek lain,” ungkap Juni.
Kondisi jalan Baruh Rintis yang rusak parah sangat mengganggu aktivitas warga. Jalan berlubang dan bergelombang serta sering tergenang air saat hujan. Sementara itu, jalan di kompleks rumah jabatan bupati terlihat mulus dan baru saja diaspal.
“Warga merasa dilecehkan dengan kondisi ini. Mereka mempertanyakan prioritas pemerintah daerah yang lebih mementingkan kenyamanan pribadi daripada kepentingan umum,” tambah Juni.
Jika tuntutan warga tidak segera dipenuhi, mereka mengancam akan melakukan aksi protes lebih lanjut, bahkan berencana menutup akses jalan. “Warga sudah sangat kesal dan siap melakukan apa saja untuk mendapatkan hak mereka,” tegas Juni.
Sementara itu, hingga saat ini sejumlah pihak yang terkait dengan permasalahan ini belum memberikan konfirmasi maupun klarifikasi. (zak)