1TULAH.COM – dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan anak-anak dalam bahaya jika kecanduan menggunakan gawai atau gadget. Orangtua harus dapat mengawasi anaknya dengan baik agar tidak kecanduan gadget.
Terkait hal itu, Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan jika gadget saat ini menjadi sumber informasi bagi anak.
Berbagai sumber itu yang kemudian menstimulasi anak dalam membuat suatu keputusan. Anak-anak yang kemudian menjadi ateis itu tentunya terdampak dari informasi negatif yang didapat dari internet.
“Bahkan bukan hanya ateis, tapi misalnya kemudian mempermainkan agama, terus menganggap sebagai apa, tergantung racun-racun yang disebarkan itu,” kata Kak Seto
Kecanggihan teknologi dan penggunaan media sosial membuat anak mudah terkoneksi dengan apa pun dan siapa pun. Kak Seto juga mengatakan jika anak memang gemar mempelajari sesuatu yang terkait dengan unsur emosi.
Maka dengan begitu banyak informasi yang didapatkan anak melalui internet, kemudian bisa jadi mempengaruhi cara berpikir seseorang.
“Apakah melihat sesuatu dari yang tidak baik jadi baik, kalau stimulasinya juga positif. Tapi kalau negatif, dari baik menjadi tidak baik. Misalnya kampanye LGBT, misalnya kampanye radikalisme. Termasuk tadi mengubah ideologi seseorang,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., menyebutkan anak-anak bisa rentan terpengaruh terhadap informasi menyesatkan yang ia temukan melalui internet.
Dokter Piprim menuturkan bahkan ada anak remaja yang menjadi ateis atau tidak percaya dengan Tuhan akibat paparan tersebut.
“Enggak ada anak yang aman dari gadget sebetulnya. Bahkan anak remaja pun, tadi saya katakan, ada anak remaja yang jadi ateis gara-gara dia komunitas cyber-nya itu dengan orang luar. Padahal di sekolah yang begitu religius,” kata dokter Piprim ditemui di Kantor IDAI, Jakarta pada pertengahan Juli lalu.
Fenomena itu menjadi ironi, sebab orangtua tentu mengharapkan anaknya menjadi pribadi yang baik.
“Orangtuanya berharap anaknya jadi anak soleh gitu ya. Tiba-tiba karena tidak diawasi, dia kebablasan komunikasi lewat internet dengan orang-orang yang di luar yang tidak bertanggung jawab. Ini saya kira hal-hal yang perlu kita waspadai,” tegasnya.
Dampak kecanduan gadget hingga membuat anak ateis memang mungkin saja terjadi.
Penulis : Wanda Hanifah Pramono
Sumber Berita : Suara.com