1TULAH.COM, Muara Teweh- Tak kalah dengan Dinas Pendidikan Barito Utara melakukan sidak ke sekolah-sekolah. Kepala Kemenag Barito Utara, H Abdul Majid Rahimi justru memanggil 3 kepala sekolah (Kepsek) madrasah, terkait viralnya menjualan buku pelajaran.
“Saya sudah memanggil semua kepala sekolah MIN, MTsN dan juga MAN hari ini terkait kabar viral di medsos terkait penjualan buku. Mereka mengakui ada penjualan buku. Sebenarnya tidak ada kewajiban bagi siswa dalam membeli buku. Harga nya pun masih wajar,” kata Abdul Majid Rahimi kepada 1tulah.com, Rabu 07 Agustus 2024.
Pembelian buku itu semata-mata untuk memudahkan anak didik mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, terutama sekolah di bawah binaan Kementrian Agama.
Bagi yang mampu silahkan membeli. Bagi anak didik tidak mampu membeli bisa mencicil sampai akhir semester.
“Anak didik pun bisa meminjam ke yang lain untuk buku nya di fotocopy. Jadi tak ada paksaan. Kami sekaligus klarifikasi kabar di luar sana,” kata Abdul Majid didampingi Kasi Pendidikan, Handayani.
Tiga kepala Sekolah MIN, MTsN dan MAN juga membenarkan, pihak sekolah sama sekali tidak ingin membebankan orang tua murid.
Pembelian buku semata hanya untuk memudahkan anak didik mereka dalam megikuti proses belajar mengajar. Penjualan buku melalui koperasi masing-masing sekolah.
“Kami menjual buku terlebih dahulu sudah diketahui dan disetujui komite sekolah. Tak ada paksaan harus membeli buku. Yang tidak mampu bisa mencicil membayarnya. Begitu juga kalau ingin membeli di luar sekolah silahkan. Jika pinjam buku dan ingin di fotocopi juga bisa,” kata Setia Rahman Kepala Sekolah MTsN Muara Teweh.
Diberitakan sebelumnya, di media sosial viral warga dan orang tua mengeluh atas tebusan buku di SD sederajat dan SMPN sederajat.
Dinas Pendidikan Barito Utara pun turun melakukan sidak terkait kabar beredar itu.(*)