1TULAH.COM, Muara Teweh- Keluarnya Partai Demokrat dari koalisi perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai keadilan Sejahtera (PKS), membuat sejumlah ketua DPD Demokrat di daerah, cepat mengambil keputusan.
Keputusan itu terkait kemana Partai Demokrat berlabuh dan melakukan koalisi. Apakah bergabung dengan Partai Gerindra bersama koalisi Indonesia maju atau berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Tengah (Kalteng), Nadalsyah ketika diwawancara mengaku, bahwa 75 persen ketua DPD Partai Demokrat se Indonesia setuju jika partai Demokrat bergabung dengan Partai PDI Perjuangan (PDIP).
“Saya selaku Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng dengan tegas mengusulkan kepada DPD Partai Demokrat pusat, untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Dan 75 persen ketua DPD se Indonesia juga pemikiran sama mengusulkan bergabung dengan PDI P,” kata Nadalsyah, Kamis 7 September 2023.
Dikatakannya, koalisi Partai Demokrat bersma PKS dan Nasdem, berakhir kurang begitu menyenangkan bagi Demokrat.
Satu tahun lebih bersama mereka bergandengan tangan yang baik. tapi last minute Partai Demokrat ditinggalkan. Sehingga membuat partai kami keluar dari koalisi.
“Saya sebagai ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Tengah dan hampir seluruh ketua DPD selalu dipertanyakan oleh DPP. Arahnya DPP kemana.
“Saya sangat tegas, bahwa Demokrat Kalimantan Tengah banyak mengarah berkoalisi dengan PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo.
Sebab kata Nadalsyah, Dulu mereka(partai Demokrat) pernah berkoalisi dengan Gerindra. Tapi tidak menyenangkan hasilnya.
“Kita coba lagi berkoalisi dengan Partai PDI P yang mengusung Ganjar Pranowo. Itu saran-saran kami dari ketua DPD Partai Demokrat se Indonesia. Dan 75 persen ketua DPD Demokrat se Indonesia mengusulkan agar Demokrat bergabung dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo.(***)