1tulah.com, BUNTOK– Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Barito Selatan (Barsel), merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-72, di Gedung Pertemuan Umun (GPU) Jaro Pirarahan, jalan Pahlawan, Buntok, Senin (28/8/2023).
Dengan tema ‘Satukan Langkah Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan berbasis Bukti.’
Kegiatan dihadiri oleh Pj. Bupati Barsel H. Deddy Winarwan sebagai tamu kehormatan, sekaligus membuka acara kegiatan, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Eddy Purwanto bersama jajarannya.
Deddy Winarwan dalam pidatonya menyampaikan, peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati, karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan sampai dengan merawat bayinya dengan baik.
“Karena bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan,” ucap Pj. Bupati.
Menurutnya, profesi bidan merupakan ujung tombak pemerintah dalam pelayanan kolaboratif sebagai mitra, dalam pelayanan medis terhadap ibu, bayi dan anak serta sebagai anggota tim kesehatan dalam pelayanan kesehatan keluarga dan masyarakat, terutama dalam upaya menekan angka stunting khususnya di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
“Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kaloboratif, terutama dalam penanganan stunting, untuk itu kehadiran bidan sangat penting bagi masyakarat bahkan bagi masyarakat yang berada di pelosok desa,” ujar pria lulusan IPDN angkatan tahun 2000 ini.
Ia menuturkan, peran bidan di Indonesia tidak hanya seperti dukun paraji/dukun kampung di masa lalu yang hanya membantu persalinan, tapi sekarang peran bidan juga menjadi penyuluh serta pendamping, bahkan menjadi penggerak dari pembangunan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi.
Ia melanjutkan, lantaran kehadirannya saat ini ada di semua desa di Indonesia baik yang padat penduduknya maupun yang terpencil di pelosok-pelosok.
Menurunya, hal ini yang membuat perannya betul-betul menjadi ujung tombak dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dan salah satu indikator kesehatan yang paling pokok adalah dari kesehatan reproduksi.
“Saya kira saat ini yang menjadi PR besar kita di Kabupaten Barsel adalah mencegah stunting, dan 6 fokus utama yang harus kita kerjakan yaitu pemberian obat tambah darah (FE) ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan,”ujarnya.
Ditambahkannya, ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil 4 kali selama kehamilan, membawa balita ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya, PMBA (Pemberian Makanan Tambahan Balita), jamban sehat dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Ia menerangkan, dari 6 Fokus utama tersebut ada 2 poin yang dikerjakan bidan yaitu Pemberian Tablet FE dan Kelas Ibu, dan 4 lainnya terintegrasi dengan program kesehatan lainnya serta persalinan minimal dengan 4 tangan (2 bidan) dan harus di Fasilitas Kesehatan.
“Dengan peran bidan saat ini saya berharap harapan hidup dan angka kematian bayi maupun ibu melahirkan terus menurun dan bisa ditekan,” terang orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel ini.
Ia mengatakan, memang tidak semua bertumpu pada bidan, karena kematian bayi dan ibu melahirkan banyak faktor penentunya bukan hanya aspek persalinan tetapi juga mulai dari asupan gizi ibu hamil kemudian juga kesehatan lingkungan dan ini yang paling sulit.
Ia menambahkan, melalui momentum HUT ke-72 ini, IBI Kabupaten Barsel bisa terus berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mulai dari sebelum kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan kesehatan anak.
“Saya mengucapkan selamat atas HUT IBI ke-72 dan atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas semua dharma bakti bidan di wilayah Kabupaten Barsel yang turut membangun derajat kesehatan masyarakat, mari kita cintai profesi bidan ini dengan memperkuat persatuan dan persaudaraan dalam wadah organisasi ini sehingga IBI menjadi organisasi yang bermartabat sejajar dengan organisasi lain,” kata H. Deddy Winarwan. (Alifansyah)