1tulah.com – Muncul pertanyaan apakah boleh mengabungkam Puasa Asyura dengan Puasa Qadha ramadhan
Puasa asyura adalah salah satu puasa sunnah yang dikerjakan setiap tanggal 10 Muharram.
Pada tahun 2023 ini, puasa asyura jatuh pada tanggal 28 Juli 2023 atau bertepatan pada hari Jumat. Sebelum menjalani puasa asyura, umat Muslim bisa menjalani puasa tasua terlebih dahulu tanggal 27 Juli 2023.
Meski demikian, tak sedikit umat Muslim yang mengaku belum melunasi utang puasa qadha Ramadhan. Lantas, bolehkan puasa asyura digabung dengan puasa qadha ramadhan?
Puasa Asyura Digabung Puasa Qadha Ramadhan
Walaupun kita boleh menggabungkan puasa Asyura dengan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis, namun kita tidak boleh menggabungkan niat puasa Asyura dengan niat menunaikan puasa ganti Ramadhan. Lebih baik menjalankan puasa ganti Ramadhan secara terpisah.
Untuk niat puasa ganti Ramadhan, kita bisa menggunakan bahasa Indonesia seperti ini.
“Ya Allah, aku niat untuk menunaikan puasa ganti Ramadhan.”
Hukum Menjalankan Puasa Asyura Ketika Masih Mempunyai Utang Puasa Ramadhan
Hukum tentang menjalankan puasa Asyura ketika masih memiliki kewajiban menunaikan puasa ganti Ramadhan bervariasi sesuai dengan mazhabnya. Menurut mazhab al-Hanafiyah dan al-Syafi’iyah, mereka memperbolehkan pelaksanaan puasa sunnah meski masih memiliki utang puasa Ramadhan.
Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa ibadah menunaikan puasa ganti Ramadhan memang wajib namun bisa ditunda.
Namun, menurut mazhab al-Malikiyah, melaksanakan puasa sunnah ketika masih memiliki utang puasa Ramadhan dianggap makruh. Artinya, tetap diperbolehkan menjalankan puasa dan puasa tersebut sah, tetapi lebih baik jika yang wajib dikerjakan terlebih dahulu, yaitu menunaikan puasa ganti Ramadhan.
Keutamaan Puasa Asyura
Sebagaimana yang disampaikan dalam hadits, Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan selama setahun sebelumnya. Beliau sendiri melaksanakannya dan meminta para sahabat untuk melakukan puasa Asyura. Ketika ditanya tentang keistimewaannya, Rasulullah SAW menjawab:
“Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu”.
Lebih utama lagi jika puasa pada tanggal 10 Muharram dilakukan bersamaan dengan puasa pada tanggal 9 Muharram. Ini dilakukan sebagai cara untuk membedakan diri kita dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena Rasulullah SAW mengatakan bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diperingati oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka juga melaksanakan puasa pada hari tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah SAW berkata:
“Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).”
Itulah penjelasan mengenai bolehkah puasa asyura digabung dengan puasa qadha ramadhan. Wallahu alam. (suara.com)