1TULAH.COM – Perjuangan para Jemaah Haji Indonesia menjalankan puncak haji 1444 H/2023 M memerlukan banyak tenaga.
Setelah wukuf di Arafah, Jemaah Haji Indonesia melanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah beratapkan langit, lalu disambung kembali dengan perjalanan mabit di Mina sampai melontar jumroh di Jamarat.
Hal ini membuat banyak Jemaah Haji Indonesia kelelahan, ketika berada di Mina, jumlah jemaah yang wafat pun bertambah.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah, Dr Thafsin Alfarizi, mengungkapkan bahwa sebanyak 500 Jemaah haji Indonesia dirawat di pos kesehatan.
Selama tiga hari di Mina, katanya, jumlah Jemaah Haji Indonesia yang wafat mencapai 50 orang.
“Jadi totalnya sampai dengan hari ini, pada periode Mina itu, ada 50 orang yang meninggal dunia,” kata Kasie Kesehatan Satgas Mina dr Thafsin Alfarizi, di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu.
Thafsin menjelaskan mayoritas peserta haji yang wafat merupakan lanjut usia (lansia) dengan penyebab utama penyakit jantung atau setop kardiogenik, gangguan saluran pernapasan, dan heat stroke.
Ia kemudian merinci, di maktab atau di tenda sebanyak 27 orang, kemudian wafat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di sekitar Mina sebanyak 17 orang.
Selain itu di Pos Kesehatan (Poskes) Mina sebanyak empat orang, dan dua orang meninggal di perjalanan.
“Jamaah terbesar yang wafat itu adalah penyakit jantung. Ini merupakan penyakit yang menyebabkan jamaah haji kita meninggal selama periode di Mina,” katanya.
Menurut Thafsin, agar kasus seperti itu tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang, jamaah haji yang tidak memungkinkan secara fisik sebaiknya dibatalkan saja.
“Lebih baik jamaah istirahat, sehingga tidak memperberat kondisi penyakitnya,” kata Thafsin.
Sementara itu menjelang penutupan Pos Kesehatan (Plskes) Mina menyusul berakhirnya rangkaian ibadah haji melontar jumrah, pihaknya berencana memindahkan pasien yang dirawat ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah.
“Jamaah yang sudah stabil dan kondisinya sudah agak membaik akan dievakuasi ke KKHI di Mekkah atau kita kembalikan ke kloternya yang saat ini sudah di Mekkah,” katanya.
Thafsin menyebut saat ini jumlah jamaah haji Indonesia yang dirawat di Poskes Mina sebanyak 21 pasien, sedangkan RSAS 56 orang, sehingga totalnya 77 jamaah haji yang masih dirawat.
“Besok sore kita mulai bergerak ke Mekkah,” katanya.
Untuk mengevakuasi para pasien pihaknya akan memanfaatkan fasilitas ambulans yang dimiliki Poskes Mina, KKHI Mekkah, dan sebagainya. Total ada sekitar 20 ambulans.
Thafsin menyebut secara keseluruhan sejak didirikan Poskes Mina jumlah pelayanan yang teregistrasi hampir mencapai 500 orang, sedangkan angka kunjungan pasien baik yang diobservasi maupun yang dirujuk ke RSAS di wilayah Mina mencapai 350 orang.
“Puncak pasien itu setelah 10 Zulhijjah, jamaah bergerak dari Muzdalifah mau masuk bergeser ke Mina, kurang lebih tengah malam, banyak sekali setelah itu ya, mulai dari situ ya,” katanya
Penulis : Nova Elisa Putri
Sumber Berita : Suara.com