1TULAH.COM, Muara Teweh – Geregetan dengan masih mahalnya LPG bersubsidi 3 kg, DPRD Barito Utara menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP), dalam waktu segera.
Selain mengundang Ketua Tim Penertiban dan Pemantauan LPG bersubsidi, para wakil rakyat juga akan mengundang seluruh aparat penegak hukum(APH).
“Ketua Satgas dan penertiban dari Pemkabnya, Sekda kita undang hadir, Kapolres, Kajari dan juga Dandim 1013. Kita ingin tahu kenapa belum dilakukan penertiban dan tindakan tegas terhadap mereka yang menikmati keuntungan dari penjualan LPG bersubsidi ini,” kata H Tajeri, Ketua Komisi III DPRD Barito Utara kepada 1tulah.com, Senin 20 Juni 2023,petang.
DPRD lanjut dia, ingin mengetahui sejauh mana ketegasan pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang sudah lama dan berlarut-larut ini.
“Jadi kita di DPRD tetap menuntut janji dari Pemda sendiri yang akan menertibkan dan menindak oknum-oknum nakal. Hal ini juga pertaruhan bagi Bupati Nadalsyah dan Wakil nya Sugianto Panala. Sudah diujung masa akhir jabatan, sukses membangun tapi belum bisa membantu masyarakat dalam hal mendapatkan harga wajar LPG bersubsidi,” terangnya.
Politisi Partai Gerindra ini mengajak Pemkab Barut berlajar dengan daerah lain yang sukses menerapkan HET. di Banjarmasin Kalsel bisa jadi contoh. Sukses menerapkan harga HET hingga ke pedagang eceran.
“Pemkot Palangka Raya pun bisa menertibkan, sampai berani menutup pangkalan terbukti nakal. pertanyaannya di tempat kita sejak lama tidak bisa. Kenapa dan mengapa. Saya berharap pemerintah daerah serius menangani masalah LPG bersubsidi ini,” tegasnya.
Dalam waktu segera kata dia lagi, di jadwalkan RDP. Semua diundang termasuk pihak dari Pertamina, seluruh agen dan juga pangkalan.
“Jika terbukti agen dan pangkalan nakal, tertibkan dan tutup seperti langkah diambil Pemkot Palangka Raya. Saya yakin masih banyak orang yang mau menjadi Agen dan pangkalan dan tertib aturan,” tutupnya.
Pantauan media ini di seputaran Kota Muara Teweh, LPG bersubsidi 3 kg sangat banyak ketersediannya. Sayangnya bukan di pangkalan resmi yang ada plang dan bertulliskan harga sesuai HET. Ketersediaan LPG bersubsidi justru banyak di pedagang eceran. baik kios atau toko besar maupun kecil. harganya tentu saja tinggi, dari kisaran penjualan Rp38.000 per tabung sampai Rp42.000 per tabung.
“Sekarang lambat lakunya pak enggak tahu kenapa. Kami beli dari orang yang antar sudah di harga Rp35.000,” kata salah pedagang eceran di Jalan Sengaji Hulu kepada media ini.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Barito Utara, bakal menertibkan pedagang eceran. Sansi tegas dilakukan sampai menyita tabung LPG jika menjual tidak sesuai HET. Sebelum tindakan tegas diambil, dinas terkait ini bersama satpol PP akan melakukan sosialisasi dan menyampaikan surat himbauan, terkait penjualan LPG bersubsidi.(*)