1TULAH.COM-Ibukota Nusantara (IKN) merupakan masa depan bagi Ibu Kota Negara RI. Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan oleh pemerintah untuk menunjang ibukota baru tersebut, termasukย pula yang harus dipersiapkan adalah untuk menuju Industri 4.0.
Lantas apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut ini ulasannya.
Revolusi industri 4.0 adalah era baru di mana teknologi, terus berkembang pesat dan memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Dalam hal ini, kemajuan teknologi tidak hanya mengubah cara manusia bekerja, tetapi juga cara mereka hidup dan berinteraksi satu sama lain. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang terkena dampak besar dari revolusi industri 4.0.
Kemajuan teknologi di era ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi dunia industri, terutama dalam hal otomatisasi, robotika, dan kecerdasan buatan. Otomatisasi proses produksi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri, yang merupakan salah satu keunggulan utama industri.
Hal ini memungkinkan peningkatan produksi dengan biaya yang lebih rendah, sehingga meningkatkan keuntungan perusahaan. Selain itu, penerapan robotika dan kecerdasan buatan dapat membantu mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas produk.
Namun, perkembangan teknologi yang terus menerus dan cepat juga menyebabkan perubahan dalam kebutuhan tenaga kerja industri. Dalam industri teknologi tinggi, keterampilan teknologi dan pengetahuan tentang otomatisasi, robotika, dan kecerdasan buatan menjadi semakin penting. Oleh karena itu, kesiapan tenaga kerja dan perusahaan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sangatlah penting.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini terdapat pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur. Keputusan Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur didasarkan pada beberapa alasan, termasuk kenyataan bahwa Jakarta memiliki populasi sekitar 11 juta orang, menjadikan Jakarta kota terpadat di Indonesia, serta untuk memperkuat perekonomian wilayah Indonesia bagian timur.
Jakarta juga rentan terhadap bencana alam, seperti banjir dan risiko tenggelam akibat kenaikan permukaan laut, terutama di bagian utara kota yang mengalami kenaikan permukaan laut sebesar 25 cm setiap tahun.
Meskipun telah dibangun tanggul laut, namun masih tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai bagi penduduk dari bahaya banjir.
Selain itu, perubahan iklim global memperburuk situasi ini dengan kenaikan permukaan air laut dan pasokan air bersih yang semakin berkurang. Pertumbuhan pesat pusat perbelanjaan juga telah memperburuk kondisi permukaan tanah. Bila kondisi ini terus berlanjut, diprediksi sepertiga wilayah Jakarta akan terendam pada tahun 2050.
Pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dan mengatasi masalah krisis air di Pulau Jawa, kepadatan penduduk di Jawa, dan beban Jakarta yang semakin meningkat.
Setelah melalui kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah, Provinsi Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi baru untuk ibu kota negara.
Selain itu, Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai daerah industri yang tengah berkembang, harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
Untuk menghadapi perubahan tersebut, IKN perlu meningkatkan sumber daya manusianya di bidang teknologi serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Selain itu, IKN juga harus melakukan investasi pada teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengadopsi teknologi baru dan meningkatkan efisiensi produksi.
Kesiapan Ibu Kota Nusantara (IKN) Menghadapi Revolusi Industri 4.0
- Infrastruktur
Untuk mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri keempat, Ibu Kota Nusantara (IKN) perlu memiliki infrastruktur yang sesuai. Infrastruktur seperti ini membutuhkan keberadaan jaringan internet yang cepat dan ada di mana-mana, serta akses ke teknologi terkini dan kapasitas untuk mengakomodasi teknologi digital seperti big data dan komputasi awan. IKN akan dapat memenuhi kebutuhan akses informasi dan komunikasi yang terus meningkat, mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta menghemat biaya investasi dalam infrastruktur TI dengan bantuan ini.
- Sumber Daya Manusia
IKN harus memiliki akses ke sumber daya manusia yang mahir dalam teknologi yang dibutuhkan untuk revolusi industri gelombang keempat. Teknologi ini termasuk kecerdasan buatan (AI), robotika, dan analisis data. Selain itu, IKN juga perlu mendorong pengembangan industri start-up dan memberikan dukungan untuk pembentukan pemilik bisnis baru.
- Kebijakan
Pemerintah perlu memberlakukan kebijakan yang tepat untuk mempercepat adopsi teknologi baru oleh industri. Insentif untuk industri yang berinovasi, aturan untuk mengontrol penggunaan teknologi terbaru, dan pembiayaan untuk pengembangan teknologi baru adalah contoh-contoh jenis kebijakan yang termasuk dalam kategori ini.
- Kolaborasi
Dalam rangka mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di bidang Industri Kreatif dan Teknologi (IKN), diperlukan adanya kolaborasi antara berbagai sektor industri, pemerintah, dan institusi pendidikan.
Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, kualitas pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di bidang IKN akan semakin meningkat, serta sinergi antara pihak-pihak terkait akan semakin kuat sehingga dapat menghasilkan penemuan-penemuan dan terobosan-terobosan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa upaya terpadu dari pemerintah, industri, dan institusi pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan IKN secara memadai dalam menghadapi revolusi industri gelombang keempat.
Infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia yang cukup terampil, kebijakan yang memadai, dan kolaborasi yang erat harus menjadi fokus utama.
IKN perlu memperhatikan konsekuensi sosial dan lingkungan dari teknologi baru yang diperkenalkan sehingga dapat mempersiapkan revolusi 4.0 di sektor industri.
Hal ini penting untuk dilakukan untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Dalam hal ini, pemantauan dan penilaian yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk menjamin bahwa IKN tetap berada di jalur yang seharusnya. (Sumber:Suara.com)