1TULAH.COM-Pada tahun-tahun politik seperti saat ini, konten-konten bernuansa politik mulai bertebaran di media sosial. Jumlahnya diperkirakan akan semakin bertambah lagi dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pemilu 2024.
Berdasarkan penelitian Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), dari sejumlah konten hoaks yang ditemukan pada kuartal pertama tahun 2023 ini, sebanyak 35 persennya merupakan hoaks soal politik.
Anggota Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Linda Salma mengungkapkan, ada sebanyak 664 hoaks atau informasi bohong yang ditemukan selama kuartal I tahun 2023.
“Kami lihat pada kuartal I-2023 ini jumlah temuan hoaks oleh tim fakta Mafindo sebanyak 664 hoaks,” ujar Linda dalam webinar Mafindo “Litbang Talk #01” di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Menurutnya, temuan hoaks pada kuartal I-2023 itu mengalami peningkatan dibanding periode sama tahun I-2022. Adapun angka tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan temuan sebanyak 257 hoaks.
Pada tiga bulan pertama tahun 2023, sambung dia, tema politik telah mendominasi jumlah hoaks dengan sebanyak 233 temuan (35 persen). Hoaks tema politik memiliki besaran sekitar dua hingga empat kali dari tema lainnya.
Disusul kemudian tema urusan pribadi, kriminalitas, kesehatan, dan berita duka menjadi tren lima besar pada awal tahun 2023 ini.
Menurut Linda, tema pada awal tahun ini cukup berbeda dengan tahun 2022 karena selain tema politik dan kesehatan yang muncul, terdapat juga tema lain dan peristiwa unik.
Tidak hanya itu, Linda juga mengungkapkan persentase lima besar tema hoaks pada saluran, alat dan narasi. Untuk persentase saluran pada lima besar tema hoaks, pertama adalah penggunaan saluran YouTube.
“Itu cukup dominan, yakni hampir 43 persen. Kemudian Facebook 37 persen, sisanya adalah saluran lainnya,” kata dia.
Lalu, alat yang digunakan pada lima tema besar pada kuartal I-2023 yang sangat mendominasi adalah menggunakan alat campuran hampir 94 persen dibandingkan sisanya 6 persen untuk hal lainnya.
Sementara itu, narasi pada lima besar tema hoaks paling banyak terjadi narasi wedge driver sekitar 51 persen, disusul pipe dream 30 persen, dan boogies 6 persen.
Linda menyebutkan tipe mis/disinformation sepanjang kuartal I-2023 didominasi oleh “Konten yang Menyesatkan” dengan jumlah 237 temuan (36 persen), disusul “Konten yang dimanipulasi” dengan jumlah 178 temuan (27 persen).
“Ini menunjukkan bahwa hoaks pada kuartal I-2023 sebagian besar didesain untuk memengaruhi pembacanya dengan informasi yang menyesatkan atau termanipulasi,” tambahnya.
Mafindo juga mencatat hoaks dengan kombinasi antara teks dengan gambar atau video sangat mendominasi temuan pada kuartal I-2023, yakni sekitar 603 hoaks (91 persen). Hal ini menunjukkan penggunaan informasi visual menjadi kekuatan bagi pembuat hoaks untuk menyampaikan klaim mereka. (Sumber: Suara.com)