1tulah.com, PALANGKA RAYA-Harga BBM bersubsidi di sejumlah kawasan di Provinsi Kalteng, sangat tinggi dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah dipatok oleh pemerintah.
Kondisi ini hendaknya dapat segera dicarikan solusi terbaik. Salah satunya yang perlu segera dilakukan adalah dengan adanya sinergitas dan kordinasi antara pihak pemda setempat dan Pertamina.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Ina Prayawati mendorong adanya penguatan sinergitas antara pemda dan pihak pertamina, terkait pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kalteng, hal ini demi mengatasi kesulitan bahan bakar khususnya di wilayah pelosok.
Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi, masyarakat di wilayah timur Kalteng, mulai kesulitan mendapatkan BBM, khususnya jenis Pertalite. Perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan Pertamina Shop atau Pertashop.
“Informasinya saat ini masyarakat di wilayah timur Kalteng sedang kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite. Saya harap ada sinergi dari pemda dan Pertamina untuk mengoptimalisasi keberadaan Pertashop agar distribusi BBM di wilayah timur berjalan baik, sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat disana,” ujar Ina Prayawati, Rabu (26/4/2023).
Selain di wilayah timur Kalteng, hal serupa juga dirasakan masyarakat di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. Disebutkannya, Pertalite yang dijual secara eceran di Muara Teweh sudah mencapai harga Rp17 ribu perliter. Tentunya, harga tersebut akan semakin melonjak tajam begitu sampai di pelosok.
Oleh karenanya, srikandi PDIP ini meminta pemerintah bersama pertamina untuk bisa mengatasi permasalahan kelangkaan atau kesulitan mendapatkan BBM yang merupakan permasalahan klasik yang kerap dihadapi oleh masyarakat, khususnya di daerah pelosok.
“Kami harap permasalahan klasik yang kerap terjadi ini dapat diselesaikan sehingga tidak terus berulang kedepannya. Sebab, BBM merupakan kebutuhan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial maupun perekonomian masyarakat,” tukasnya. (Ingkit)