1TULAH.COM-Sejarah baru tercipta di Skotlandia. Sebuah Negara kerajaan yang mayoritas berpenduduk Kristen di Eropa Barat ini, akan dipimpin oleh seorang pria muslim.
Humza Yousaf pada Senin (27/3/2023) terpilih sebagai ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan akan segera dilantik menjadi pemimpin Skotlandia.
Ia akan menjadi Muslim pertama yang dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia, gelar untuk pemimpin negara tersebut.
Yousaf, mantan menteri kesehatan berdarah Pakistan, mengalahkan Kate Forbes dalam pemilihan Ketua SNP. Forbes diketahui adalah penganut Kristen taat yang konservatif, sementara Yousaf menganut Islam tetapi memiliki garis kebijakan progesif.
Yousaf diyakini akan segara disahkan sebagai Menteri Pertama Skotlandia yang keenam dalam pemilihan yang digelar parlemen negara tersebut Selasa siang waktu setempat.
SNP, partai dengan kursi terbanyak di parlemen Skotlandia saat ini, mencalonkan Yousaf sebagai Menteri Pertama. Ia akan bertarung dengan para pemimpin dari tiga partai oposisi – Partai Konservatif, Buruh dan Lib Dems. Tetapi menurut BBC, tiga partai kecil itu mustahil menang dalam pemilihan.
Selain itu, Partai Hijau Skotlandia – yang berkoalisi dengan NSP – sudah mengatakan akan mendukung Yousaf dalam pemilihan yang digelar sekitar pukul 14.20 waktu setempat.
Kalahkan Kandidat Kristen Konservatif
Yousaf memenangkan pemilihan Ketua SNP pada Senin kemarin dengan meraih 26.032 suara. Sementara Forbes hanya meraih 23.890 suara.
Di SNP, Yousaf menggantikan Nicola Sturgeon yang mengundurkan diri sebagai Menteri Pertama Skotlandia pada Februari lalu. Sturgeon sendiri sebelumnya sudah mengatakan akan mendukung Yousaf dalam pemilihan pemimpin SNP.
“Dia akan menjadi pemimpin dan Menteri Pertama yang hebat, saya sangat bangga melihat dia menjadi pengganti saya,” kata Sturgeon usai pemilihan pemimpin SNP.
Sebelumnya Yousaf menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Sturgeon. Ia dikenal sebagai pendukung legalisasi aborsi. Salah satu janjinya saat kampanye adalah menghentikan kriminalisasi aborsi. Ia juga mendukung pernikahan sesama jenis.
Kebijakan Yousaf itu dikecam oleh kelompok konservatif, termasuk Gereja Katolik dan kelompok Kristen lain di Skotlandia.
Sebaliknya Forbes, saat kampanye, mengatakan akan tidak akan melegalkan aborsi dan akan melawan upaya untuk mengesahkan pernikahan sesama jenis di Skotlandia.
Sementara dalam isu kemerdekaan dari Inggris, baik Yousaf maupu Forbes sama-sama mendukung agar Skotlandia segera berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
Anak Pendatang Muslim
Humza Yousaf lahir pada 7 April 1985 di Glasgow, Skotlandia. Ayahnya adalah Muzaffar Yousaf, yang lahir di Mian Channu, Pakistan. Muzaffar bersama orang tuanya pindah ke Skotlandia pada 1960an.
Sementara itu ibunda Yousaf adalah Shaaista Bhutta, lahir di Kenya. Meski demikian, keluarganya berasal dari Asia Selatan yang menetap di Afrika di zaman kolonial.
Keluarga Bhutta pindah ke Skotlandia dan di negara itu ia kemudian mengenal serta menikah dengan Muzaffar Yousaf.
Dalam beberapa wawancara dengan media, Yousaf mengakui bahwa ia adalah seorang Muslim. Pada 23 Maret kemarin, ia juga mengumumkan akan menjalani puasa Ramadhan.
“Saya akan menjalankan puasa selama Ramadhan dan sadar bahwa ini adalah bulan untuk berkorban, bulan rohani yang memberi kita kesempatan untuk menghabiskan waktu untuk keluarga, sahabat dan masyarakat,” tulis Yousaf di Twitter.
Meski demikian, ia mengatakan sebagai seorang politikus dan pejabat negara, ia tidak akan bekerja berdasarkan agamanya.
“Saya tidak bekerja berdasarkan iman saya. Saya melakukan apa yang menurut saya terbaik untuk negara,” kata Yousaf dalam sebuah wawancara.
Yousaf sendiri bukan orang baru dalam politik Skotlandia. Pada 2012 lalu ia sudah ditunjuk sebagai Menteri Urusan Eksternal dan Pembangunan Internasional. Ia menjadi Muslim pertama yang menduduki jabatan menteri dalam sejarah Skotlandia.
Kini ia akan segera mencetak sejarah baru sebagai Muslim pertama yang menjadi pemimpin Skotlandia. (Sumber:suara.com)