1TULAH.COM-Tinggal di Negeri Paman Sam dalam waktu cukup lama memang memunculkan perasaan rindu terhadap tanah air. Lebih-lebih di bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini.
Suasana kehidupan beragama di tanah air yang begitu kental, membuat banyak diaspora Indonesia di Los Angeles merasa kangen tanah air, terutama juga berbagai makanan yang biasa hanya hadir setiap bulan suci Ramadhan.
Nah, untuk mengobati perasaan kangen para diaspora ini, berbagai kegiatan bulan Ramadan kerap dilakukan oleh diaspora muslim Indonesia di Amerika Serikat.
Salah satunya bazar Ramadan yang diselenggarakan di masjid Indonesia, At Thohir di Los Angeles, California.
Belum lama ini organisasi Indonesia Muslim Foundation di Los Angeles, California menyelenggarakan “Welcoming Ramadan Bazaar” untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Selain menjadi ajang silaturahmi, bazar yang diselenggarakan di masjid Indonesia, At Thohir, di Los Angeles ini, juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada para jemaah mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan pada bulan Ramadan tahun ini.
“Pada prinsipnya ingin mengawali kegiatan Ramadan dan memperkenalkan apa yang akan kita kerjakan di Ramadan ini,” ujar Adji Sudarmadji, Presiden dari Indonesia Muslim Foundation di Los Angeles, belum lama ini.
Obat Rindu Makanan Indonesia
Sekitar 200 diaspora muslim Indonesia yang datang dari berbagai penjuru kota Los Angeles, berkumpul sambil menikmati santapan khas Indonesia, seperti sate ayam, bakso, coto Makassar, dan es cincau.
Tidak hanya itu, bazar ini juga dimeriahkan dengan adanya berbagai stan pernak-pernik, pakaian, kaligrafi, serta kegiatan untuk anak-anak.
“Alhamdulilah, senang sekali ya apalagi ini pertama kali, mereka mengadakan ini dan saya bisa ikut partisipasi, mudah-mudahan ke depannya bisa ada lagi inshallah, setiap tahunnya,” ujar Ina, diaspora Indonesia yang berjualan di stan pakaian.
Tidak hanya bisa mencicipi berbagai makanan, para pengunjung juga dihibur dengan berbagai penampilan dari kelompok anak-anak dan dewasa.
“Anak-anak kan ada sekolah, ada mengaji di sini, jadi tadi anak-anak habis ada performance, terus juga di sini lagi ada yang jual-jualan, booth makanan, baju, cemilan, dan groceries,” ujar Cyntya yang tinggal di daerah Los Angeles.
Bazar Ramadan kali ini juga menampilkan kelompok rebana dari para jemaah perempuan masjid At Thohir.
“Masjid kita punya grup rebana yang Alhamdulillah cukup populer. Kadang-kadang diundang di berbagai tempat untuk tampil,” kata Adji Sudarmadji.
Ajang Silaturahmi
Diaspora Indonesia, Abla, yang juga tinggal di daerah Los Angeles menyempatkan diri untuk membeli sate ayam. Menurut Abla, ajang seperti ini juga merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan sesama.
“Ketemu masyarakat yang udah lama (tidak bertemu), bisa ketemu lagi sebelum Ramadan. Maaf-maafan,” kata Abla.
Bagi diaspora Indonesia, Mollywood, kumpul-kumpul seperti ini bisa membuatnya merasakan kebersamaan yang ada diantara sesama diaspora muslim Indonesia yang tengah merantau.
“Kebersamaan itu indah ya, apalagi kita jauh dari negara, maksudnya 18 jam dari Indonesia. Itu sangat jauh, terus kebersamaan itu indah banget. Aku senang kalau kumpul-kumpul begini. Apalagi kita sesama muslim, kita harus saling support satu sama lain ya, kan? Semuanya baik-baik dan aku senang,” ujarnya.
Untuk menggelar bazar seperti ini dibutuhkan waktu persiapan sekitar satu bulan. Ini merupakan tahun ke-2 mereka mengadakan bazar Ramadan di masjid At Thohir, yang baru diresmikan Maret 2022 lalu.
Menurut Adji Sudarmadji, tantangannya tidak terlalu banyak dalam mengadakan bazar dalam rangka bulan Ramadan seperti ini di Amerika Serikat.
“Terutama di Los Angeles ya, kota yang sangat (beragam). Jadi mereka sudah kenal komunitas berbagai macam ya,” ujarnya.
Tidak hanya bazar, selama bulan Ramadan tahun ini masjid At Thohir menawarkan berbagai kegiatan dan program, seperti tadarus, ceramah, itikaf, dan berbagai kelas dalam bahasa Indonesia, dengan mendatangkan ustadz dari Indonesia.
Melalui acara seperti bazar ini, pihak penyelenggara berharap dapat menarik lebih banyak jamaah untuk datang ke masjid dan mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan.
“Untuk ke depan kita akan lebih aktif lagi mungkin ada semacam bazaar seperti ini cuman khusus untuk komunitas, untuk supaya komunitas sekitar masjid ini juga mengenal makanan Indonesia dan seterusnya,” pungkas Adji Sudarmadji. (Sumber:suara.com)