Pelaksanaan Kepemiluan yang Unik

- Jurnalis

Sabtu, 18 Maret 2023 - 18:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siti Ameliyah. M.HI

Siti Ameliyah. M.HI

Oleh : Siti Ameliyah. M.HI

Pemilu sudah di depan mata, pemilihan demi pemilihan dan pengangkatan pejabatan yang mengusung dan mensukseskan pemilu 2024 ini.  Seleksi demi seleksi terus dilakukan guna mencari yang terbaik dan berkualitas serta berkompetensi terhadap suatu kedudukan itu. Masyarakat sekarang ini di sibukkan dengan berbagai aktivitas menghadapi pemili yang akan datang ini semua berkompetisi  dalam wadah dan tempat yang di inginkannya.

Namun berkaca dari pemilu sebelumnya yaitu pemilu tahun 2017.

Pemerintah harus lebih memperhatikan pemilu 2019 yang kegiatan kepemiluan ini dilakukan sampai malam hari dan ada yang sampai tengah malam, maka setelah di Refleksi Pemilu 2019 oleh Ketua Komisi Pemilhan Umum (KPU) Arief Budiman  bahwa sebanyak 894 Petugas KPPS dari  5.175 petugas yang mengalamai sakit.

Dari terjadi banyak kematian oleh pelaksana kegiatan pemilu di PPS. Namun dilihat itu takdir namun setelah di simpulkan kebnyakan anggota penyelenggara pemilu meninggal dunia.

Mahar politik juga dikenal dengan istilah ‘uang perahu’, yaitu seseorang membayar uang agar mendapatkan kendaraan di partai politik agar lolos. Mahar politik adalah salah satu aspek yang membuat ongkos politik di Indonesia menjadi mahal, selain untuk jual beli suara. Nilai transaksi di bawah tangan ini sangat fantastis, mencapai miliaran rupiah. Semakin besar uang yang dikeluarkan, maka semakin besar peluang kandidat itu untuk diusung partai. “Para kontestan mengeluarkan antara Rp 5-15 miliar per orang untuk membiayai mahar politik,” kata Amir.

“Mahar politik juga dikenal dengan istilah ‘uang perahu’, yaitu seseorang membayar uang agar mendapatkan kendaraan di partai politik agar dicalonkan. Mahar diberikan untuk mendapat ‘stempel’ dan restu dari parpol. Mereka berargumen, ini perlu untuk menggerakkan mesin politik,” kata Amir Arief, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.

Sudah kita pahami bersama bahwa,  politik uang adalah induk dari korupsi di sebuah negeri. Salah satu bentuk politik uang yang banyak terjadi adalah pemberian mahar politik kepada partai. Praktik ini akan merusak demokrasi, sekaligus menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang tidak kompeten dan korup.

Termasuk prilaku sebagian masyarakat yang cenderung pragmatis setiap suksesi Pemilu Legislatif berlangsung, karena kurangnya pendidikan politik. Uang masih menjadi alasan memilih calon legislatif (Caleg) daripada program kerja dan gagasan perubahan ditawarkan, tidak peduli rekam jejak, kapasitas dan pengalaman Caleg bersangkutan.

Tidak selamanya uang memenangkan suatu urusan masih banyak orang-orang muda yang berkaya dan beraktifitas yang tidak mengandalkan uang. Beberapa diantaranya merupakan politisi muda, mantan aktivis NGO yang kapasitas tidak diragukan lagi, karena telah malang melintang melakukan kerja – kerja pemberdayaan sosial kemasyarakatan. Dengan kerja politik yang sungguh – sungguh, mampu menang dan terpilih sebagai anggota DPRD NTB, tanpa politik uang.

Kemenangan diraih sekaligus meruntuhkan keyakinan banyak politisi yang memandang politik tanpa uang sebagai ‘mitos’. Bahwa memenangkan hati rakyat bisa dilakukan melalui kerja politik, didukung tim pemenangan yang solid, turun langsung, meyakinkan masyarakat melalui program kerja, termasuk pendidikan politik, bagaimana menjadi pemilih cerdas serta melawan politik uang.

Tampilnya sejumlah anak muda NTB progresif dengan latar belakang aktivis NGO sebagai pemenang pada Pemilu legislatif 2019 dan bertumbangannya Caleg petahana membuktikan, bahwa modal uang besar tidak selalu memberikan kemenangan tanpa disertai kerja dan pendidikan politik kepada masyarakat.

Mari kita hilangkan budaya mani potilik dan mari kita bangun  prestasi dan intelektual serta akhlakul karimah demi memenangkan suatu tumbuhkan kepercayaan masyarakat. Kegiatan itu dengan ilmu dengan kreatifitas dan skil dan memang kita layat untuk disitu  dengan perjuangan dan karya.(*)

Redaksi (Artilel merupakan tanggung jawab penulis)

 

Berita Terkait

Fenomena Tsundoku: Mengapa Kita Membeli Buku Tetapi Tidak Membacanya?
[OPINI] HSU Bangkit: Menanti Realisasi Janji Politik Sahrujani-Hero Setiawan
[OPINI] Kepala Daerah Terpilih Harus Bisa Meningkatkan PAD Hulu Sungai Utara Melalui Inovasi, Ekonomi Kreatif-Digitalisasi
Terkuak Bisnis Kiky Saputri, Diduga Terlibat Kasus Pencucian Uang
Diskriminasi Terhadap Perempuan Bekerja: Saatnya Ubah Pandangan!
WASPADA! Strategi Buzzer Politik: Manfaatkan Identitas untuk Menang Pilkada
Kegagalan Pencegahan dan Penanganan Penyakit Pembuluh Darah di Indonesia
Kepercayaan dan Fakta: Jejak Balak Mengungkap Sisi Lain Hutan dan Masyarakatnya
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 08:04 WIB

Fenomena Tsundoku: Mengapa Kita Membeli Buku Tetapi Tidak Membacanya?

Senin, 24 Februari 2025 - 13:49 WIB

[OPINI] HSU Bangkit: Menanti Realisasi Janji Politik Sahrujani-Hero Setiawan

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:11 WIB

[OPINI] Kepala Daerah Terpilih Harus Bisa Meningkatkan PAD Hulu Sungai Utara Melalui Inovasi, Ekonomi Kreatif-Digitalisasi

Minggu, 29 Desember 2024 - 19:20 WIB

Terkuak Bisnis Kiky Saputri, Diduga Terlibat Kasus Pencucian Uang

Sabtu, 30 November 2024 - 19:21 WIB

Diskriminasi Terhadap Perempuan Bekerja: Saatnya Ubah Pandangan!

Rabu, 20 November 2024 - 06:14 WIB

WASPADA! Strategi Buzzer Politik: Manfaatkan Identitas untuk Menang Pilkada

Senin, 28 Oktober 2024 - 17:05 WIB

Kegagalan Pencegahan dan Penanganan Penyakit Pembuluh Darah di Indonesia

Kamis, 11 Juli 2024 - 09:11 WIB

Kepercayaan dan Fakta: Jejak Balak Mengungkap Sisi Lain Hutan dan Masyarakatnya

Berita Terbaru

BRI cabang Muara Teweh saat gelar bukber bersama anak yatim dan orang tidak mampu, Senin (17/3/2025). Foto. Yoga

Muara Teweh

BRI Cabang Muara Teweh Bukber dan berbagi Paket Peduli

Senin, 17 Mar 2025 - 23:28 WIB

Ratusan masa pendukung GogoHelo masih bertahan di Kantor Bawaslu hingga malam.Foto.Deni/1tulah.com

Muara Teweh

Tak Puas Jawaban Bawaslu, Ratusan Massa Masih Bertahan di Lokasi

Senin, 17 Mar 2025 - 20:08 WIB

Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Berita

Ketua DPR Tegaskan RUU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 17 Mar 2025 - 20:03 WIB