Derita Perempuan dan Anak-anak Rohingya: Korban Selamat Pembantaian Militer Myanmar

- Jurnalis

Kamis, 12 Januari 2023 - 06:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perempuan dan anak-anak etnis Rohingya duduk di dekat api unggun di pantai setelah perahu mereka terdampar di Pulau Idaman di Aceh Timur, Jumat malam, 4 Juni 2021, setelah meninggalkan kamp pengungsi di Bangladesh. (Foto: AP/Zik Maulana/voaindonesia.com)

Perempuan dan anak-anak etnis Rohingya duduk di dekat api unggun di pantai setelah perahu mereka terdampar di Pulau Idaman di Aceh Timur, Jumat malam, 4 Juni 2021, setelah meninggalkan kamp pengungsi di Bangladesh. (Foto: AP/Zik Maulana/voaindonesia.com)

Nesa berusaha untuk tetap tegar, tidak meneteskan air mata. Ia khawatir rasa takut yang ia rasakan akan menular ke Salima. “Saya menggendong putri saya saat dia jatuh sakit setelah saya buatkan ia minum dari air laut asin. Saya menghiburnya, mengatakan bahwa Allah pasti akan membantu kami untuk mencapai tujuan kami,” kata Nesa.

Nesa adalah salah satu dari sekitar 740.000 warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh pada 2017. Mereka berusaha menyelematkan diri setelah militer Myanmar menumpas habis etnis minoritas Rohingya yang sebagian besar Muslim. Suami Nesa telah meninggalkannya di Myanmar tak lama setelah kelahiran putri kedua mereka.

Baca Juga :  Grab dan GoTo Dikabarkan Akan Merger Tahun Ini: Raksasa Ride-Hailing Baru Akan Lahir?

“Kamp pengungsi Rohingya yang padat dan tidak sehat di Bangladesh mirip seperti penjara,” kata ibu tunggal dua anak ini. “Selama kami berada di kamp, gerakan kami dibatasi oleh pihak berwenang dan anak-anak kami tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Masa depan terlihat suram di Cox’s Bazar.”

Baca Juga :  Ubur-Ubur Ikan Lele Viral: Apa Artinya dan Kenapa Bisa Viral?

Anak-anak pengungsi Rohingya di Bangladesh biasanya belajar di Maktab, sekolah dasar Islam tradisional tempat mereka belajar membaca dan mengaji.

“Jadi, saya memutuskan untuk membawa anak-anak saya ke Malaysia. Mereka akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik di sana, dan tumbuh menjadi perempuan yang kuat,” kata Nesa.

“Saya tidak mampu bepergian dengan membawa dua putri saya kali ini, jadi saya hanya membawa Salima. Saya berharap Habiba akan bergabung dengan kami nanti, entah bagaimana caranya.”

Berita Terkait

Daud Yordan Siap Kembali ke Ring Tinju, Tantang George Kambosos Jr di Australia
Efisiensi Anggaran 2025: BKN Terapkan Skema Kerja 2 Hari WFA dan 3 Hari WFO
Terungkap! Koleksi Mobil Mewah Isa Rachmatarwata, Eks Anak Buah Sri Mulyani yang Terjerat Kasus Korupsi Jiwasraya
DPRD Kalteng Jadwalkan Rapat Paripurna Penetapan Gubernur Kalteng Terpilih
Anggota DPRD Kalteng Desak Pemprov Segera Perbaiki Jalan Lingkar Selatan Sampit yang Rusak Parah
Persis Solo Bangkit dari Jurang Degradasi dengan Kemenangan Dramatis atas Persebaya Surabaya
Insentif Pajak Kendaraan Listrik 2025: Dorong Penggunaan Mobil Ramah Lingkungan
Soal Tuduhan Homoseksualitas dan ‘Percakapan Tak Bermoral’, Hamas Hukum Mati Anggotanya Sendiri

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:10 WIB

Daud Yordan Siap Kembali ke Ring Tinju, Tantang George Kambosos Jr di Australia

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:56 WIB

Efisiensi Anggaran 2025: BKN Terapkan Skema Kerja 2 Hari WFA dan 3 Hari WFO

Sabtu, 8 Februari 2025 - 09:55 WIB

Terungkap! Koleksi Mobil Mewah Isa Rachmatarwata, Eks Anak Buah Sri Mulyani yang Terjerat Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:17 WIB

DPRD Kalteng Jadwalkan Rapat Paripurna Penetapan Gubernur Kalteng Terpilih

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:03 WIB

Anggota DPRD Kalteng Desak Pemprov Segera Perbaiki Jalan Lingkar Selatan Sampit yang Rusak Parah

Sabtu, 8 Februari 2025 - 05:54 WIB

Persis Solo Bangkit dari Jurang Degradasi dengan Kemenangan Dramatis atas Persebaya Surabaya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 05:49 WIB

Insentif Pajak Kendaraan Listrik 2025: Dorong Penggunaan Mobil Ramah Lingkungan

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:18 WIB

Soal Tuduhan Homoseksualitas dan ‘Percakapan Tak Bermoral’, Hamas Hukum Mati Anggotanya Sendiri

Berita Terbaru