Tiga Tahun Dihantam Pandemi, Saat Ini Sektor Penerbangan Domestik Sudah Capai 71 Persen

- Jurnalis

Rabu, 28 Desember 2022 - 08:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. (voaindonesia.com)

Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. (voaindonesia.com)

1TULAH.COM-Jalur penerbangan domestik di dalam negeri, menunjukan tren menggembirakan dalam beberapa bulan belakangan. Kondisi ini menandakan bahwa arus barang dan jasa melalui udara sudah semakin pulih, setelah sebelumnya hampir 3 tahun dihantam pandemi Covid-19.

Berdasarkan data terbaru bahwa tingkat penerbangan dalam negeri/domestik sudah mencapai sekitar 71 persen dari tingkat pada masa sebelum pandemi.

Khusus untuk bandara Soekarno Hatta, katanya, bahkan sudah hampir mendekati 90 persen. Sementara itu, untuk penerbangan internasional, pemulihannya baru mencapai 33 persen

Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19, sektor penerbangan secara perlahan namun pasti berangsur pulih. Permintaan slot waktu penerbangan dari berbagai maskapai dalam dan luar negeri meningkat secara signifikan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan meningkatkan slot waktu penerbangan dalam dan luar negeri. Meski begitu, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, langkah itu akan dilakukan dengan sangat hati-hati.

“Jadi ada permintaan sebanyak 166 slot, atau perkembangan 84 persen penambahan itu. Namun demikian Bapak Presiden mengarahkan bahwa sekalipun permintaan itu banyak, (langkah ini) perlu lakukan dengan hati-hati. Dari satu sisi, kita harus lihat apakah produktivitas daripada konektivitas itu efisien atau tidak. Kalau tidak efisien, jangan terlalu diberikan kesempatan,” ungkap Menhub usai Rapat Terbatas, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/12/2022).

Guna mengakomodasi, melonjaknya permintaan slot waktu penerbangan tersebut, kata Budi, pemerintah akan meningkatkan kemampuan bandara-bandara dalam mengakomodasinya.

Baca Juga :  Komitmen Hijau Prabowo Subianto: Alokasi 1,4 Juta Hektare Hutan Adat untuk Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan

Budi menjelaskan, tingkat penerbangan dalam negeri/domestik sudah mencapai sekitar 71 persen dari tingkat pada masa sebelum pandemi. Khusus untuk bandara Soekarno Hatta, katanya, bahkan sudah hampir mendekati 90 persen.

Sementara itu, untuk penerbangan internasional, pemulihannya baru mencapai 33 persen.

Guna mendukung peningkatan di sektor penerbangan, kata Budi, pemerintah akan mendistribusikan kapasitas penerbangan pada tiga terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Ia mencontohkan sebagian besar penerbangan di terminal 3 akan dipindahkan ke terminal 2F, sehingga penerbangan umroh misalnya bisa dilakukan di terminal itu.

Pihaknya, kata dia, juga akan mengurangi jumlah peserta umroh di kedua terminal tersebut, dengan membuat suatu lounge khusus, agar peserta dan pengantar umroh bisa terlayani dengan lebih baik.

“Berikutnya, bagaimana mengoptimalkan khususnya Soetta runway ketiga. Ini memang harus kita optimalkan agar jumlah kapasitas dan juga antrean dari pesawat relatif lebih bagus, kita juga minta AP2 (Angkasa Pura 2, red) dan kawan-kawan untuk meningkatkan goundhandling karena itu yang kadang-kadang menyebabkan keterlambatan,” tuturnya.

“Yang lain adalah kami sendiri bersama AP 2dan AirNav akan melakukan suatu distribusi slot, kita juga tahu bahwa ada golden time, pada pagi dan sore hari. Kita akan mengimbau pada airlines untuk menyebar penerbangan itu pada waktu-waktu yang lain,” tambahnya.

Dikuasai Swasta, Pemerintah Sulit Atur Sektor Penerbangan

Pengamat Penerbangan Chappy Hakim mengatakan, terlepas dari banyaknya permintaan slot waktu penerbangan, pemerintah kemungkinan akan sulit mengaturnya, mengingat mayoritas sektor penerbangan dikuasai oleh swasta, yang hanya mencari keuntungan semata.

Baca Juga :  Daftar 21 Calon Anggota KPID Kalteng yang Ikuti Uji Kelayakan di DPRD

Menurutnya, sesuai dengan amanah konstitusi perhubungan udara nasional, sektor penerbangan harus dikuasai oleh Negara, dan diperuntukkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.

“Bukan berarti swasta nggak boleh (mencari keuntungan). Dengan kondisi sekarang, Garuda masih belum pulih, Merpati sudah nggak terbang, dan sebagainya. Intinya yang menguasai perhubungan udara itu bukan pemerintah. Bagaimana pemerintah mau meningkatkan pelayanan, apalagi pelayanan itu tergantung sama maskapai yang bukan milik pemerintah?,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, seharusnya perhubungan udara merupakan sebuah sistem terpadu, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dan masyarakat.

Apalagi, katanya, Indonesia merupakan negara luas yang berbentuk kepulauan dengan banyak wilayah yang belum bisa terjangkau sistem perhubungan darat.

Maka dari itu, menurutnya, sistem perhubungan udara nasional membutuhkan perencanaan strategi jangka panjang. Hal tersebut, katanya, dibutuhkan untuk menyeimbangkan kepentingan nasional dengan keinginan para pebisnis untuk mengeruk keuntungan.

“Yang jelas orang nggak tahu, mau kemana sih arahnya sektor perhubungan udara ini? Padahal sudah ada directive-nya. Di Nawacita (sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan, red) itu misalnya ada tol laut. Ini bukan hanya sekedar tol laut, karena menyangkut perhubungan udara karena ada bagian tertentu yang tidak bisa diangkut melalui tol laut,” tambahnya. (Sumber:voaindonesia.com)

Berita Terkait

KPK Selidiki Hasil Sewa Apartemen Milik Lukas Enembe
MK Tolak Gugatan! Masa Jabatan Kapolri Tetap Berdasarkan Usia Pensiun, Bukan Periode Presiden
Babak Baru Polemik Soeharto Pahlawan Nasional: Politikus PDI-P Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim
Enam Titik di Ponorogo Digeledah KPK dalam Kasus Suap dan Gratifikasi
Daftar 21 Calon Anggota KPID Kalteng yang Ikuti Uji Kelayakan di DPRD
Resmi! Gaji ASN dan Pensiunan Naik, Rapel 2 Bulan Cair November 2025: Cek Mekanisme Pencairannya!
Konfercab VI PCNU Barito Timur 2025: NU Kuatkan Visi SEGAH
Mayangsari Pamer Keakraban dengan Tommy dan Titiek Soeharto di Istana Negara, Bantah Julukan ‘Pelakor’
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 19:28 WIB

KPK Selidiki Hasil Sewa Apartemen Milik Lukas Enembe

Kamis, 13 November 2025 - 16:23 WIB

MK Tolak Gugatan! Masa Jabatan Kapolri Tetap Berdasarkan Usia Pensiun, Bukan Periode Presiden

Kamis, 13 November 2025 - 11:23 WIB

Babak Baru Polemik Soeharto Pahlawan Nasional: Politikus PDI-P Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim

Kamis, 13 November 2025 - 08:51 WIB

Enam Titik di Ponorogo Digeledah KPK dalam Kasus Suap dan Gratifikasi

Kamis, 13 November 2025 - 06:02 WIB

Daftar 21 Calon Anggota KPID Kalteng yang Ikuti Uji Kelayakan di DPRD

Kamis, 13 November 2025 - 05:50 WIB

Resmi! Gaji ASN dan Pensiunan Naik, Rapel 2 Bulan Cair November 2025: Cek Mekanisme Pencairannya!

Rabu, 12 November 2025 - 17:16 WIB

Konfercab VI PCNU Barito Timur 2025: NU Kuatkan Visi SEGAH

Rabu, 12 November 2025 - 17:07 WIB

Mayangsari Pamer Keakraban dengan Tommy dan Titiek Soeharto di Istana Negara, Bantah Julukan ‘Pelakor’

Berita Terbaru

Mahyono

DPRD MURA

Dorong Optimalisasi Implementasi Satu Data Daerah

Kamis, 13 Nov 2025 - 22:34 WIB

Imanudin

DPRD MURA

Dewan Mura Dorong Penguatan Tata Kelola Pemerintahan

Kamis, 13 Nov 2025 - 22:30 WIB

Rumiadi

DPRD MURA

Rumiadi: Bantuan Pangan Wujud Kepedulian Pemerintah

Kamis, 13 Nov 2025 - 22:20 WIB

Rejikinoor

DPRD MURA

Legislatif Mura Dukung Penguatan Program Pembinaan UMKM

Kamis, 13 Nov 2025 - 22:01 WIB