1tulah.com,BUNTOK –Sebanyak 58 handphone (HP) dari berbagai merk yang berhasil disita dari warga binaan di Rutan Kelas II Buntok dimusnahkan.
Dengan dipimpin langsung oleh Hendra Ekaputra Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Kalteng, dan Edi Cahyono, Plt Kepala Rutan Tahanan (Rutan) Kelas II Buntok, Kabupaten Barito Selatan.
“Razia ini akan dilakukan secara rutin, karena kita tidak ingin adanya pengendalian pengedaran dari dalam Rutan ini,” ujar Edi Cahyono, Plt Kepala Rutan Kelas II Buntok kepada 1tulah.com usai acara penghapusan barang temuan tersebut, di Buntok, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, pihaknya sangat serius dalam memerangi peredaran narkoba di dalam Rutan.
Sementara itu, pemusnahan hasil razia kamar ini diskasikan pula oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Provinsi Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra, dengan didampingi Kadiv YankumHAM Arfan Faiz Muhlizi, Karutan Buntok Daniel Kristianto dan Kasubbid Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah (PPHD) Benny Yuandrias, serta Kasubbag Humas RB dan TI Laila Rahmawati.
Hendra Ekaputra, Kakanwil mengatakan, tujuan Kunker ke Rutan Buntok ini, sengaja ingin melihat perkembangan pembinaan terhadap Nara Pidana (Napi) yang ada disini.
“Tadi sudah kita lihat bersama-sama hasil karyanya luarbiasa, padahal baru satu Minggu saya perintahkan harus ada karya yang ditunjukkan, ternyata Rutan Buntok benar-benar membina Napinya dengan baik,” kata Kakanwil yang keberadaannya di Buntok ini dalam rangka kunjungan kerja.
Lebih lanjut ia mengapresiasi berbagai pembinaan yang dilakukan Rutan Kelas II Buntok terhadap warga binaan.
Dalam kesempatan ini berbagai hasil kerajinan dan karya warga binaan juga dipamerkan di hadapan rombongan Kakanwil.
Ia menambahkan, adapun hasil karya Napi di Rutan Buntok ini tadi ada kerupuk rasa ikan, bunga hias dari kertas dan ada grub band yang diberinama Nap Band.
Dikatakannya, kebetulan saat ini Kadiv YankumHAM juga ikut dan melihat hasil karya para Napi tadi, nanti mereka yang mengurus masalah merek dan hakinya untuk bisa diperdagangkan sesuai mereknya.
“Seperti hasil karya krupuk ikan yang rasanya enak, kalau ada merknya tentu bisa dijual, bukan hanya khusus di Barito Selatan dan Kalimantan Tengah saja, bahkan kalau bisa go international,” terang Hendra.
Ia mengharapkan, dengan pembinaan seperti ini Rutan Buntok bisa lebih maju dan hasil karyanya bisa berkembang lagi. (Alifansyah)