1tulah.com, PALANGKA RAYA-Saat ini, hampir tidak ada orang yang bisa lepas dari gadget. Terlepas dari itu, penggunaannya di kalangan anak-anak hendaknya dibatasi maupun dikurangi.
Anggota DPRD Kalteng, Sri Neni Trianawati mengimbau, masyarakat khususnya para orang tua, supaya dapat mengurangi penggunaan gadget atau smartphone pada anak-anak.
Menurutnya, hal itu perlu menjadi perhatian sebab dikhawatirkan penggunaan gadget secara berlebihan akan lebih banyak menimbulkan dampak negatif terhadap anak ketimbang dampak positifnya.
“Apalagi bagi anak-anak yang masih usia dini atau sekolah pada tingkat dasar itu bisa mengakibatkan mereka lupa terhadap kewajibannya seperti belajar atau semacamnya. Sebenarnya tidak ada yang melarang, tapi sebisa mungkin dikurangi,” ucap Sri Neni Trianawati kepada 1tulah.com di Palangka Raya, Senin (18/4/2022).
Dikatakannya, orang tua harus dapat senantiasa mengawasi penggunaan gadget pada anak, sebab jika kurang diawasi maka akan mengakibatkan anak-anak menjadi ketagihan menggunakan gadget seperti bermain game atau menonton video.
“Di sini perlu ketegasan dari orang tua, waktu kapan anak-anak bermain gadget harus bisa diatur, karena kalau sudah kecanduan mereka akan lupa diri dan tidak ingat waktu, akhirnya menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan anak itu sendiri,” jelasnya.
Ia menerangkan, penggunaan gadget atau smartphone akan bermanfaat jika digunakan dengan baik dan bijak, namun akan berdampak serius jika penggunanya melebihi batas, terlebih jika itu anak-anak yang memakainya, sebab anak-anak masih belum dapat mengontrol penggunaan sepenuhnya.
“Penggunaan gadget pada anak itu boleh saja, tapi harus bisa di kurangi atau diawasi serta didampingi, yang paling penting diatur waktunya. Kita hanya mengingatkan, sebab tumbuh kembang anak itu sangat penting karena juga menyangkut kualitas SDM provinsi ini kedepan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, penggunaan gadget berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak di antaranya anak-anak akan menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying. (Adi)