Epidemiolog: Penurunan Kasus Aktif Bukti Vaksin Efektif dan Aman

- Jurnalis

Selasa, 19 Oktober 2021 - 05:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vaksin Covid-19.  Foto: Antara

Vaksin Covid-19. Foto: Antara

1tulah.com, JAKARTA – Penurunan kasus aktif di Tanah Air menjadi bukti semua vaksin Covid-19 yang digunakan Pemerintah Indonesia efektif dan aman untuk masyarakat.

“Jadi, begitu ada kesempatan vaksin, langsung vaksin karena sebetulnya vaksinasi ini berkejaran dengan membentuk antibodi duluan atau kita kena Covid-19 duluan,” kata Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan di Jakarta, Senin, 18 Oktober 2021.

Berdasarkan Worldometers, total kasus aktif orang yang terinfeksi virus Corona di Tanah Air tercatat 18.388 orang pada Senin 18 Oktober 2021. Jumlah itu menempatkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia di peringkat ke-21 Asia, tepat berada di bawah Afghanistan yang memiliki 21.487 kasus aktif orang yang terinfeksi virus Corona.

Iwan menganjurkan masyarakat Indonesia tidak usah pilih-pilih merek vaksin, karena varian vaksin yang tersedia telah terbukti efektif melawan virus.

Iwan memungkiri bahwa risiko tertular Covid-19 saat ini masih lumayan tinggi.

“Semua vaksin yang beredar di Indonesia sudah dievaluasi efektivitas dan keamanannya oleh para ahli maupun lembaga resmi oleh BPOM. Jadi semua vaksin yang dipakai pemerintah sudah terbukti itu efektivitas dan aman,” katanya.

Baca Juga :  ZANNA: Whisper of Volcano Isle Siap Memukau dengan Visual Memukau dan Cerita Menarik

Mengenai beberapa negara yang mensyaratkan vaksin tertentu, Iwan menilai itu adalah hak masing-masing negara.

“Meskipun WHO kan sudah buat daftar vaksin mana yang sudah diterima WHO, maksudnya WHO sudah mengevaluasi efektivitasnya dan keamanannya, di dalamnya sudah termasuk Sinovac,” ujarnya.

Iwan mengatakan vaksin Sinovac sudah memenuhi standar kelayakan. “Tapi sekali lagi masing-masing negara punya hak dan kebijakan masing-masing, itu kedaulatan mereka,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Iwan, bisa melobi dengan beberapa negara yang mensyaratkan sertifikat vaksin tertentu. Diplomasi dianggap penting dilakukan.

“Sangat penting misalnya Arab Saudi karena itu bersangkutan dengan ibadah, nah, itu perlu ada pembicaraan antarnegara,” katanya.

Secara terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tujuan vaksinasi untuk mengendalikan pandemi di Tanah Air. Tujuan utama vaksinasi itu bukan untuk warga bisa bepergian ke luar negeri.

Baca Juga :  Indonesia Raya Berkibar di Ajang Sepak Bola Wanita, Timnas Putri Juara AFF 2024

“Jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi melindungi kita dan juga orang lain, semua vaksin sama baiknya untuk kita bersama keluar dari pandemi ini,” katanya.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah penerima vaksin Covid-19 di Indonesia mencapai 107.503.228 orang. Bertambah 833.258 dari data Sabtu (16/10) pukul 12.00 WIB mencapai 106,6 juta orang.

Persentase penerima vaksin dosis pertama sebesar 51,62 persen dari target vaksinasi 208.265.720 orang. Sementara penerima vaksin dosis kedua sebanyak 62.732.568 orang atau setara dengan 30,12 persen. Meningkat 565.652 dari data sebelumnya 62.166.916 orang.

Adapun penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga mencapai 1.070.061 atau setara dengan 72,85 persen dari target 1,4 juta orang. Bertambah 4.645 dari 1.065.416 orang. Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id, Minggu (17/10) pukul 12.00 WIB. *

Sumber: Antara

Berita Terkait

Digelari Masyarakat Crazy Rich, Haji Isam Tak Masuk Daftar Forbes, Kok Bisa?
Kekerasan Seksual Berbasis Gender: Ancaman Nyata di Era Digital
Jokowi Berikan Klarifikasi Dirinya Mundur dari PDIP
ZANNA: Whisper of Volcano Isle Siap Memukau dengan Visual Memukau dan Cerita Menarik
Calvin Verdonk Bidik La Liga, Siap Tantang Diri di Negeri Matador
Ibu dan Bayi Disekap di Kandang Anjing: Manager Perusahaan Sawit Jadi Tersangka
Indonesia vs Myanmar: Duel Sengit Buka Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Merajai Asia Tenggara
Ketua Komisi II DPRD Kalteng Tekankan Pentingnya Pemerintah Daerah Perhatikan Aspirasi Masyarakat Kalteng

Berita Terkait

Minggu, 8 Desember 2024 - 19:16 WIB

Digelari Masyarakat Crazy Rich, Haji Isam Tak Masuk Daftar Forbes, Kok Bisa?

Minggu, 8 Desember 2024 - 18:59 WIB

Kekerasan Seksual Berbasis Gender: Ancaman Nyata di Era Digital

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:07 WIB

Jokowi Berikan Klarifikasi Dirinya Mundur dari PDIP

Minggu, 8 Desember 2024 - 12:02 WIB

ZANNA: Whisper of Volcano Isle Siap Memukau dengan Visual Memukau dan Cerita Menarik

Minggu, 8 Desember 2024 - 11:57 WIB

Calvin Verdonk Bidik La Liga, Siap Tantang Diri di Negeri Matador

Minggu, 8 Desember 2024 - 09:12 WIB

Ibu dan Bayi Disekap di Kandang Anjing: Manager Perusahaan Sawit Jadi Tersangka

Minggu, 8 Desember 2024 - 06:34 WIB

Indonesia vs Myanmar: Duel Sengit Buka Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Merajai Asia Tenggara

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:58 WIB

Ketua Komisi II DPRD Kalteng Tekankan Pentingnya Pemerintah Daerah Perhatikan Aspirasi Masyarakat Kalteng

Berita Terbaru

Banjir tol pandaan-malang (sumber: suara.com)

Nasional

Tol Pandaan-Malang Banjir, Sempat Nyaris Tertutup Air

Minggu, 8 Des 2024 - 20:37 WIB