1tulah.com, MUARA TEWEH– Intensitas curah hujan tinggi membuat meluapnya air Sungai Barito dan sejulmah anak sungai di Kabupaten Murung Raya (Mura) dan Kabupaten Barito Utara (Barut) meluap. Dampaknya, ribuan rumah dibantaran sungai terendam.
Terjangan air sudah berlangsung tiga hari, dan belum ada tanda-tanda air menyurut. Terkait ini, Pemerintah Barito Utara berencana menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat.
Informasi diperoleh 1tulah.com, ribuan rumah terendam menyebar di sejumlah kecamatan, diantaranya, di Kecamatan Montallat, Teweh Baru, Teweh Selatan, Teweh Tengah, Kecamatan Lahei dan Lahei Barat.
BPBD Barito Utara melaporkan, rumah terdampak banjir di Kecamatan Lahei Barat, antara lain di Desa Nihan Hulu 200 rumah dengan kedalaman 1 meter, Luwe Hilir 150 rumah, dan Luwe Hulu 200 rumah.
Sementara di Kecamatan Lahei, rumah warga terendam ada di RT II, Kelurahan Lahei I terendam banjir satu masjid, satu gereja, satu TK, dan 59 rumah warga. Seang di RT II, Kelurahan Lahei II terendam banjir dua masjid, dua sekolah, dan 25 rumah warga. lalu di Desa Haragandang tercatat 42 rumah, satu kantor desa, satu kantor BPD, satu masjid, dan dua sekolah terendam air. Sedang di Desa Rahaden 60 rumah warga terendam, 1 bangunan SD, pustu, Balai Basarah dan juga mesjid. Begitu juga dengna rumah warga di desa-desa dalam sungai Lahei, bernasib sama.
Sedang di Kecamatan Teweh Tengah. tercatat 13 jalan dan empat gang terendam air. Ketinggian air 40-50 cm. Lalu Kecamatan Teweh Baru, rumah warga di dua kelurahan dan satu desa terdampak banjir. Paling parah di Kelurahan Jambu, karena disetiap RT rata-rata ada rumah warga terendam air. Ketinggian air sekitar 150 cm.
Sementara di Kecamatan Teweh Selatan, di Desa Bintang Ninggi satu jembatan terendam air dan di Desa Butong beberapa RT terendam air. Ketinggian air mencapai 40 cm.
Di Kecamatan Montallat pn juga sama, ada dilaporkan 192 rumah warga terkena terjangan banjir dan ketinggian air mencapai 1 meter.
Kepala BPBD Barito Utara, Gazali Montallatua kepada wartawan membenarkan ribuan rumah dibantaran sungai terkena terjangan banjir. Semua dikarenakan intensitas hujan tinggi dan menyebabkan debit air Sungai Barito dan sejumlah anak sungai meluap.
“Hari ini memasuki hari ketiga dan kami akan gelar rapat, kemungkinan kita tetapkan tangap darurat. Bantuan beras akan dibagikan kepada warga korban banjir. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) tersedia 100 ton untuk keperluan tersebut. Kalau kurang kita akan minta ke provinsi,” kata Gazali Montallatua.(*)
Reporter : Tim Redaksi