1tulah.com, MUARA TEWEH– Pembangunan Jembatan penyebrangan Sikan-Montallat kembali terganggu. Kenapa? 9 tiang fender nya ditabrak Tongkang angkutan batubara dengan nomor lambung BG Rimas 2507, yang ditarik tug boat Ewis 16, Selasa (22/6/2021) sekira pukul 01.15 WIB dini hari.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun akibat hantaman kapal besi itu, 9 tiang fender pun hilang di dasar Sungai Barito.
Informasi diperoleh 1tulah.com dilapangan, tongkang di ketahui bermuatan batubara milik PT. Kapuas Bara Utama, sebuah perusahaan yang beroperasi di Kabupten Kapuas. Namun mereka menurunkan barang di Jeti PT. Mitra Barito Group, di Desa Paring Lahung, wilayah Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalteng.
Kapolsek Montallat AKP Rahmat Tuah di konfirmasi 1tulah.com, Rabu (23/6/2021) membenarkan peristiwa tersebut. Namun untuk kronologis peristiwanya, Kapolsek meminta media konfirmasi dengan Kadis PUPR Barito Utara.
“Kalau tugboat dan tongkang sudah ditambat sementara waktu, karena menuggu hasil mediasi dari dinas PUPR Barito Utara dengan perusahaan,” kata Rahmat Tuah.
Senada dengan Kaposek Montallat, Kabid Perhubungan Sungai dan Penyebrangan Dinas Perhubungan Barito Utara, Rizalfi juga membenarkan tongkang dengan kode lambung BG Rimas 2507, yang ditarik tug boat Ewis 16, dilaporkan telah menabrak tiang jembatan Sikan yang kini dalam tahap pembangunan.
“Kita dapat info dari rekan di lapangan, ada 9 tiang fender habis tersapu tongkang. Kita disini hanya memantau, kalau kewenangan masalah bidang kelautan ada di pihak Syahbandar di Rangga Ilung yang menangani. Atau kalau mau lebih jelas detil kejadian bisa konfirmasi ke Kadis PUPR Barito Utara,” timpal Rizalfi kepada 1tulah.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/6/2021).
Sementara itu, Kadis PUPR Barito Utara, Iman Tofik membenarkan kejadiannya, Selasa dini hari kemarin. Yang menabrak tongkang batubara, mengakibatkan 9 tiang fender yang baru dipasang, dan belum di cor nyungsep ke air.
“Kemarin kita sudah bertemu dengan pihak perusahaan dan mereka siap bertanggung jawab untuk mengganti semua kerugian. Ini saya dan kabid Bina Marga dijalan dari Palangkaraya langsung menuju lokasi,” kata Iman Tofik melalui percakapan telepon seluler.
Sekedar diketahui, sebelumnya jembatan Sikan ini pernah pula di tabrak oleh tongkang bermuatan batubara medio Oktober 2020. kala itu tiang pancang jembatan yang di tabrak kapal besi. Kali ini giliran 9 tiang fender di tabrak dan hilang di dasar Sungai.
Yang jadi pertanyaan, adakah rambu-rambu atau penerang di lokasi pembangunan jembatan. Lalu, siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran, apakah dari pihak kontraktor pekerja proyek atau dari dinas intansi terkait.
Dari rentetan berapa kali peristiwa tabrakan inipun, mesti ada evaluasi dari pelaksanaan pekerjaan jembatan penyebrangan di Desa Sikan ini. (eni)