1tulah.com, MUARA TEWEH– Peringatan bagi pangkalan elpiji nakal, Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut) dalam waktu segera akan membentuk tim Satgas pengawasan, penindakan dan penertiban Gas Elpiji dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disprindag) Barito Utara, Harjran Noor melalui Kabid perdagangan, Juni Rantetampang, di konfirmasi 1tulah.com melalui percakapan pesan tertulis WhatApps, Senin (18/5/2021) mengatakan, pihaknya sudah mengkaji kenaikan dan melonjaknya elpiji bersubsidi di Barito Utara.
“Kami tengah mengkaji secara mendalam terkait dengan melambungnya harga gas tersebut. Begitupun terkait penertiban, sudah diusulkan ke pimpinan atas,” kata Juni, Selasa (18/5/21) pagi.
Dia juga menambahkan, agar nanti apabila sudah di bentuk satgas migas, maka para pangkalan yang nakal menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Sementara itu Sekda Barut, Jainal Abidin membenarkan adanya pengajuan pembentukan tim satgas dari intansi terkait. “Tim sedang berproses menunggu tanda tangan pimpinan. Kami juga segera menggelar rapat,” kata Sekda singkat.
Diberitakan sebelumnya, Gas elpiji melon 3 kg mulai mengalami kelangkaan dan kenaikan harga semenjak memasuk hari lebaran kemaren.
Hal tersebut menimbulkan keluh kesah dari ibu-ibu yang notabene ekonominya tergolong menengah kebawah.
Saat diwawancarai terkait dengan adanya pembentuka tim Satgas penertiban pangkalan elpiji bersubsidi 3 kg, salah satu warga pengguna bernama Atika mengungkapkan sangat mengapresiasi hal tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kalau ada penertiban. harapan kami harga elpiji bersubsidi itu tepat sasaran dan harganya dijual sesuai HET,” kata Atika. (Rif/mag)