MUARA TEWEH– Tinggal ditengah gemerlap cahaya lampu Ibu Kota Kabupaten Barito Utara, Muara Teweh, sebagai penghasil utama Gas (pemasok tenaga listrik), ternyata masih ada orang yang hidup dalam kegelapan selama bertahun-tahun.
Kenyataan ini dirasakan Rusmiati(63) beserta anaknya yang mengalami gangguan mental. Keduanya tinggal di rumah sederhana berukuran 4 x 6 meter, tepatnya di Jalan Langsat RT 006, Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah.
Saat masuk ke rumahnya, tak ada perabotan elektronik didalam rumahnya. Begitupun dalam kamar, terlihat kosong. Namun, 1tulah.com, ada melihat Kompor gas dan elpiji 3 kg di pojok dapur.
“Saya beserta Safruddin (Isap) dirumah ini sudah 4 tahun tidak berlistrik, padahal kami sudah mengikhtiarkannya” ungkap Rusmiati, Minggu (17/5/2021) sore ketika di kunjungi 1tulah.com.
Rusmiati bercerita, tak menggunakan listrik bukan kemauan, akan tetapi memang tak ada biaya dan kemampuan menyambugn listrik ke rumah. Keseharian mereka hanya menggunakan lampu templok dirumah.
“Jangankan memasang listrik, untuk kebutuhan sehari-hari saja saya dan anak hanya mengharap belas kasih warga dan para dermawan,” kata rusmini.
Rusmiati mengaku selama ini dia dan anaknya untuk urusan makan dan mencukupi kebutuhan hidup hanya mengharapkan uluran tangan dari para dermawan.
“Ini saja rumah tampak bagus karena belas kasih warga rumah direnovasi. Begitupun kompor gas dan elpiji yang baru itu, semua dapat bantuan dari para dermawan,” kata dia.
Rusmiati, bercerita, jika beberapa tahun lalu pernah ada yang menjanjikan memasangkan listrik di rumah, Namun janji itu tak kunjung ada sampai kini. Ia hanya bisa berdoa, dan menandaskan harapannya kepada pemerintah terkait penyaluran listrik yang tidak kunjung dia nikmati.
“Harapan saya dan Safruddin hanya satu, hanya minta dialirkan listrik ke tempat kami, karena hanya rumah kami yang sampai sekarang ini belum dialiri listrik,” tutup Rusmiati.
Bukan cuma secara finansial, Rusmiati dan anaknya mengalami keterbatasan, bahkan juga secara fisik.
“Sudah 3 tahun saya sudah mengalami katarak, hal tersebut membuat saya tidak mampu untuk beraktifitas seperti dulu, ditambah lagi kondisi anak saya yang seperti ini (gangguan mental), mengharuskan saya untuk tetap dirumah,” terangnya. (Rif/mag)