1tulah.com, MUARA TEWEH – Riskan mengganggu arus pelayaran, Bupati Barito Utara Nadalsyah meminta, pembangunan proyek Multi Years Jembatan penghubung Desa Sikan- Tumpung Laung di Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah, di evaluasi.
Jembatan rangka baja yang nantinya menyeberangi Sungai Barito itu, saat ini tahapannya memulai pekerjaan pemasangan tiang pancang. Evaluasi yang di minta Nadalsyah, terkait, tiang pancang yang baru terpasang rusak dihantam tongkang Batubara.
“Akibat dari benturan tongkang bermuatan batu bara, ada tujuh tiang pancang mengalami kerusakan. Kondisi nya patah, bengkok dan miring. Mau tidak mau harus diganti total,” kata Kadis PUPR Barut M Iman Tofik, Kamis (5/11/2020).
Atas peristiwa ini, Bupati mengevaluasi hasil lapangan, titik pemancangan Pier4 dan Pier5 (P4 dan P5) mengalami perubahan tempat pemancangan.
Perubahan ini, ssambungnya, untuk keselamatan dan keamanan pelayaran yang melintasi jembatan di saat air Barito naik. Selain itu, ketinggian jembatan mengalami perubahan ketinggian yang semula 9 meter menjadi 14,5 meter.
“Harapan kita semua adanya perubahan ketinggian dan perubahan bentangan bisa memenuhi aspek keamanan dan keselamatan pelayaran lalu lintas sungai yang melintas. Saat ini pekerjaan tiang pancang terhenti, menunggu instruksi Bupati,” ungkap Iman Topik.
Terpisah, Bupati Nadalsyah kepada wartawan, menjabarkan, pencarian titik kedalaman air oleh kontraktor dulunya salah. harusnya, dicari adalah titik bentang 100 meternya dimulai dari ditengah-tengah sungai.
Karena kata Nadalsyah kalau dari titik dalamnya, walaupun sisi sebelah kiri atau di Desa Tumpung Laung, kondisi air pasang akan tetapi kalau di jety-jety (pelabuhan batubara) yang ada itu dangkal, tongkang tidak bisa lewat juga.
“Percuma disana dikasih pada titik yang terdalam, namun bisa membahayakan pelayaran. Jadi harus mengikuti titik tengah, sehingga apabila tongkang melewati jembatan bisa lolos, seperti jembatan yang ada di kota Muara Teweh. Coba di evaluasi kembali untuk titik bentang 100 meter (P4 dan P5),” kata bupati Nadalsyah.
Ditambahkannya, kalau pihak kontraktor melakukan penggeseran tiang pancang ke arah kampung, arusnya sangat kuat dan dalam. Akan tetapi di daerah tersebut merupakan jalur tongkang untuk lewat. “Jadi ambil titik tengah, walapun agak ke daerah pasir, akan tetapi tidak membahayakan alur pelayaran saat tongkang batu bara melalui jembatan,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Proyek pembangunan jembatan peghubung Desa Sikan Tumpung Laung merupakan proyek multi years (tahun jamak). Nilai proyek jembatan rangka baja ini jika selesai menelan biaya ratusan miliar. Tahun 2020, proyek mulai di garap mengerjakan tiang pancang dengan anggaran biaya 21,8 miliar lebih. Dana bersumber dari dana bagi hasil. (Eni)